JOHANNESBURG, rabu Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menyatakan, upaya partai Kongres Nasional Afrika (ANC) melengserkan dirinya merupakan tindakan tidak adil. Petinggi partai tidak bisa memberi alasan mengapa dirinya harus mundur.
Hal ini disampaikannya melalui wawancara dengan televisi pemerintah, SABC, Rabu (14/2), di tengah suasana politik yang semakin kisruh dalam beberapa hari terakhir. Keterangan Presiden Zuma ini merupakan yang pertama dia berikan sejak muncul pernyataan partai yang memintanya mundur pada 4 Februari lalu.
Zuma, yang baru saja ditarik mandatnya oleh ANC, membenarkan dirinya telah didatangi petinggi partai yang mendesaknya mundur, pekan lalu. Dia menyatakan, dalam pertemuan itu dirinya telah menyatakan kesediaan untuk mundur, tetapi waktunya ditunda.
Ketua partai dan sekjen, kata Zuma, kembali menemuinya pada Senin dan menyampaikan bahwa komite eksekutif partai telah menarik mandat dan segera memproses pencopotan dirinya sebagai presiden.
Zuma menjelaskan alasan mengapa dia bersikeras meminta pengunduran ditunda. Dia memberi kerangka waktu pengunduran dirinya agar tercipta sebuah kepastian dan persatuan.
Dia juga menyampaikan keinginan agar diberi kesempatan menjadi tuan rumah pertemuan BRICS—perkumpulan lima negara kekuatan ekonomi baru (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan)—pada pertengahan tahun ini. Pertemuan itu, lanjut Zuma, akan dia manfaatkan untuk memperkenalkan peng- gantinya, Cyril Ramaphosa, kepada para pemimpin dunia.
Zuma, yang mulai memimpin negara berpenduduk 50 juta itu pada tahun 2009, merasa dikorbankan oleh partainya. ”Kalau Anda ingin menarik saya, tariklah,” kata Zuma mengutip ucapannya sendiri yang dia sampaikan saat pertemuan.
Zuma mengatakan, dia bersedia berdiskusi lebih lanjut, tetapi para petinggi partai ANC terburu-buru. Di sini tak ada titik temu. ”Saya tidak melakukan kesalahan apa-apa,” kata presiden berusia 75 tahun itu.
Selama bertahun-tahun, Zuma terus diterpa isu-isu skandal korupsi. Tingkat kepercayaan rakyat terus merosot sehingga, menurut jajak pendapat, ANC semakin ditinggalkan pendukungnya. Zuma secara resmi akan segera menyampaikan sikapnya menanggapi perkembangan terakhir tentang dirinya.
Parlemen bersidang
Sebelum Presiden Zuma tampil di televisi, parlemen sudah menjadwalkan akan menggelar sidang pada Kamis ini. Langkah cepat ini disampaikan Bendahara Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) Paul Mashatile, Rabu (14/2). ”Kami sekarang meminta ketua untuk segera memproses mosi tidak percaya besok di parlemen,” kata Mashatile.
Mashatile mengatakan, parlemen akan memproses pengangkatan Cyril Ramaphosa sebagai presiden menggantikan Jacob Zuma. ”Bagi kami sebagai pemimpin ANC, kami tidak bisa menunggu lagi lewat hari ini,” ujarnya.
”Kami tidak ingin rakyat Afrika Selatan terus menunggu. Kalau Presiden Zuma akan menanggapi sejumlah hal, dia akan meresponsnya. Namun, kami tidak bisa terus menunggu. Keputusan telah diambil dan harus dilaksanakan,” ujar Mashatile.
Pilihan membawa nasib Zuma ke parlemen dilakukan karena Zuma saat itu belum merespons keputusan komite partai.
Penggerebekan
Sebelumnya, pada Rabu pagi, polisi menggerebek rumah keluarga Gupta, rekanan bisnis anak-anak dan istri Zuma. Polisi langsung menahan tiga orang anggota keluarga pebisnis besar tersebut.
Penahanan keluarga Gupta secara tak langsung akan menyeret keluarga Presiden Jacob Zuma yang selama ini dikenal
mempunyai hubungan dekat. Bahkan, anak-anak dan istri Zuma mempunyai hubungan bisnis dengan keluarga asal India ini.
Proses penangkapan berlangsung cukup cepat. Polisi penyelidik elite Hawks masuk ke kompleks rumah keluarga Gupta di Johannesburg kemudian membawa tiga anggota keluarga Gupta. Keluarga Gupta dituduh menyelewengkan dana publik jutaan dollar AS dalam sebuah proyek susu untuk rakyat miskin. Sejak lama Gupta diketahui menggunakan koneksi Zuma agar bisa memengaruhi pejabat untuk memenangi kontrak-kontrak pemerintah.