JAKARTA, KOMPAS -- Pembangunan jalur rel dwi ganda Manggarai-Cikarang akan dikebut hingga Kranji akhir tahun 2019. Sementara dari Kranji hingga Cikarang diharapkan selesai dan dioperasikan pada 2022. Walaupun baru sampai Kranji, namun sudah bisa mempercepat jarak kedatangan kereta komuter dari semula 15 menit sekali menjadi di bawah 10 menit sekali.
Proyek jalur rel dwi ganda (double-double track/DDT) dibangun untuk memisahkan angkutan kereta api commuter line Jabodetabek dengan kereta api jarak jauh dan menengah, sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan perjalanan kereta api commuter line Jabodetabek karena harus bergantian rel dengan kereta api jarak jauh.
Selain membangun jalur DDT, dan juga 13 stasiun sepanjang Manggarai-Cikarang, Kementerian Perhubungan
juga membangun Dipo Cipinang yang akan dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Dipo digunakan untuk memeriksa kesiapan kereta dan lokomotif sebelum meninggalkan Jakarta. Para masinis juga bisa beristirat di sini sebelum dan sesudah menjalankan lokomotif.
"Hari ini saya ke Dipo Cipinang dan ke Stasiun Cakung untuk melihat progres pembangunan proyek DDT. Keberadaan Dipo Cipinang ini akan meningkatkan level of safety setiap kereta yang akan berangkat. Semua lokomotif, gerbong dan sambungan diteliti ulang di sini. Para masinis dan kru juga sudah dalam kondisi segar dan sehat saat akan memulai perjalanan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menunjau progres pembangunan DDT di Jakarta, Minggu (18/2).
Mengenai proyek DDT, tahun 2017 telah diselesaikan pembangunan dan peningkatan tiga dari 13 stasiun yang ada, yakni Bekasi Timur, Cibitung, dan Cikarang. Kemudian tahun 2018, akan diselesaikan lagi lima stasiun lainnya yakni Klender, Buaran Baru, Klender Baru, Cakung, dan Kranji.
Direktur Pengelolaan Prasarana PT KAI (Persero) M Fadhilah mengatakan apabila jalur DDT sudah bisa dioperasikan maka jarak kedatangan kereta akan lebih cepat. "Namun dengan catatan, jalur komuter dengan jalur kereta jarak jauh benar-benar terpisah," kata Fadhilah.
Mengenai jumlah pergerakan kereta, Fadhilah mengatakan tidak akan bertambah signifikan karena masih terhambat di Kranji-Bekasi. Tetapi ada kemungkinan jumlah penumpang akan meningkat jika dibuat kereta khusus hanya sampai Kranji. Misalnya Manggarai-Kranji. "Jika ada kereta khusus yang hanya sampai Kranji, penumpang pasti bertambah," kata Fadhilah.
Mengenai program padat karya di proyek DDT, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, Kemenhub telah memberikan pekerjaan kepada 29.119 orang dengan alokasi anggaran sebesar Rp 440 miliar, dan mereka bekerja selama 76 hari. "Rata-rata setiap pekerja mendapatkan upah Rp 120.000 per hari," kata Zulfikri.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp 15,123 triliun dengan belanja upah sebesar Rp 1,274 trilun di tahun 2018 untuk program padat karya tunai. Dana Rp 1,274 triliun itu akan menyerap sebanyak 70.858 tenaga kerja mencakup 831 desa di 739 Kabupaten/Kota. Dengan rentang waktu kerja sejak Februari hingga Oktober 2018 namun percepatan sudah dilakukan sejak Januari.