Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Beroperasi Tahun 2019
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan segera menyelesaikan pembangunan terminal baru di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya akhir tahun ini. Terminal baru tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada awal 2019.
Hal itu disampaikan Budi Karya Sumadi di sela-sela sela-sela seminar nasional dengan judul "Penanggulangan Kebakaran Hutan, Lahan, dan Bencana Asap Melalui Optimalisasi Pembangunan Infrasturktur" di Palangkaraya, Kamis (22/2). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO).
"Tahun depan sudah mulai beroperasi, kemajuannya kan sudah 80 persen lebih. Kalau tidak ada halangan, tahun ini selesai," ungkap Budi.
Terminal baru Bandar Udara (Bandara) Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah mulai dikerjakan sejak 2014. Target penyelesaian pengerjaan sudah dua kali diundur, mulai dari tahun 2016 lalu ditargetkan lagi pada tahun 2017.
Target terus mundur karena terjadi beberapa kendala, yang paling utama adalah soal anggaran. Terjadi pemotongan anggaran karena pemerintah pusat melakukan penghematan. Sekitar Rp 70 miliar lebih anggaran yang terpotong untuk pembangunan terminal yang luasnya mencapai 15.553 meter persegi, dengan dua lantai.
Terminal baru itu dibangun di atas lahan 3,25 hektar dan dengan total biaya Rp 354 miliar. Terminal itu memiliki daya tampung 5.000 orang per hari, dan akan menggantikan terminal lama yang luasnya hanya 4.000 meter persegi dengan daya tampung 1.000 penumpang per hari. Terminal baru juga akan dilengkapi dengan tiga garbarata.
Saat ini pembuatan apron baru berukuran 195 x 100 meter serta taxi way dengan biaya Rp 52 miliar sedang dikerjakan. Ada pula pekerjaan rekonstruksi landasan pacu sepanjang 2.600 meter dengan biaya sekitar Rp 56 miliar.
Dengan adanya terminal baru Bandara Tjilik Riwut, Pemerintah Provinsi Kalimantan tengah berharap ada penambahan rute baru dari maskapai penerbangan, seperti Palangkaraya-Yogyakarta. Rute itu potensial karena banyak putra- putri dari Palangkaraya belajar di Yogyakarta.
"Dengan pembangunan infrasturktur yang mumpuni maka kota ini akan semakin maju," ungkap Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. (IDO)