JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras memicu banjir dan longsor di sejumlah daerah di Jawa. Kondisi ini masih berpeluang terjadi hingga tiga hari ke depan sehingga masyarakat dituntut waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), longsor yang terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2) menyebabkan 7 orang meninggal, 13 orang hilang, dan 5 orang masih dirawat di rumah sakit. Setelah longsor giliran banjir melanda kawasan utara Brebes pada Jumat (23/2).
Kepala Pusat Data, Informasim dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ribuan rumah di Kecamatan Losari, Brebes, terendam banjir antara 50-120 sentimeter akibat meluapnya Sungai Cisanggarung dan sebagian karena tanggul jebol. Satu orang meninggal akibat terseret banjir.
Banjir juga melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, karena meluapnya Sungai Cibeureus dan Sungai Cisanggarung. Daerah yang terlanda banjir tesebut adalah Kecamatan Losari, Waled, Gebang, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, dan Plumbon. Ketinggian air banjir 100-200 cm. Terdapat sekitar 20.000 rumah terendam banjir.
Menurut Sutopo, banjir menyebabkan terputusnya lalu lintas kereta api di jalur tengah antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan mengarah ke Purwokerto dan Stasiun Tanjung-Losari arah Tegal.
Banjir juga melanda Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, sejak Rabu (21/2). Sebanyak 250 keluarga atau 987 jiwa mengungsi.
Di Kabupaten Bandung banjir melanda tujuh kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun, dan Solokan Jeruk. Dampaknya 9.938 rumah tergenang, 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang. Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuh Kolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay, dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh.
Masih tinggi
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ramlan mengatakan, hingga tiga hari mendatang wilayah pantai utara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang lebat, terutama pada sore hingga malam hari. ”Masyarakat masih perlu waspada, terutama di wilayah rawan longsor,” katanya.
Data BMKG, tinggi intensitas hujan yang tercatat di Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Cirebon, pada Jumat sebesar 132,6 milimeter (mm) per hari, sedangkan di Bandung sebesar 105 mm per hari.
Peneliti cuaca BMKG, Siswanto, mengatakan, peluang hujan di perkirakan masih tinggi hingga akhir Febuari ini di daerah dengan tipe iklim monsunal yang berada di selatan ekuator, khususnya di daerah pantai utara Jawa Barat, pegunungan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Potensi hujan tinggi juga berpeluang terjadi di Sulawesi bagian tengah dan Sumatera bagian selatan.
Sebaliknya, daerah-daerah dengan tipe iklim hujan semimonsunal atau ekuatorial, seperti Kalimantan Barat, sebagian Sumatera bagian tengah dan utara seperti Riau, kini justru tengah mengalami penurunan curah hujan karena terjadi musim kemarau pertama. Bahkan, di Kalbar hujan sudah tidak terjadi selama 14 hari terakhir dan mulai memicu penurunan muka air tanah sehingga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.