Media Berperan Penting Jaga Stabilitas Daerah dalam Pilkada

ANTARA/FIKRI YUSU

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika (kedua kiri) menandatangani naskah deklarasi disaksikan Kapolda Bali Irjen Petrus Golose (kiri), cagub Bali I Wayan Koster (keempat kanan), cawagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (ketiga kanan) dan Cagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kedua kanan), dan Cawagub Bali Ketut Sudikerta (kanan) saat deklarasi kesepakatan damai Pilkada Bali 2018 di Renon, Denpasar, Bali, Selasa (13/2). Dalam kegiatan itu, para pasangan calon berkomitmen menjaga suasana aman dan kondusif dalam setiap tahapan Pilkada Bali 2018.

DENPASAR, KOMPAS -- Media dinilai berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan daerah selama pelaksanaan pilkada. Media ikut bertanggung jawab dalam menjaga pilkada berlangsung aman dan damai.

Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose mengatakan, kepolisian memang menjadi sektor utama dalam menjaga situasi keamanan dan kondusif di masyarakat, termasuk selama pelaksanaan pilkada. Golose menyatakan, Polda Bali sudah menyiapkan rencana-rencana pengamanan serangkaian pelaksanaan pilkada di Bali.

”Saya sebagai Kepala Polda menilai peran media sangat signifikan dalam menciptakan pilkada aman dan damai,” kata Golose dalam pembukaan seminar bertemakan ”Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Aman dan Damai” di Polda Bali, Denpasar, Bali, Selasa (27/2).

Seminar yang diselenggarakan Bidang Humas Polda Bali menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Udayana I K Rai Setiabudhi, Ketua PWI Bali I GMB Dwikora Putra, anggota Bawaslu Bali I Ketut Sunadra, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Komisaris Besar Sang Made Mahendrajaya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja menyatakan, seminar ini diikuti kalangan media massa di Bali dan bidang kehumasan di lingkungan Polda Bali.

Ketua PWI Bali Dwikora Putra mengatakan, pers terikat kode etik jurnalistik. Apabila pers mematuhi kode etik jurnalistik, menurut Dwikora, pers tidak akan menimbulkan kegaduhan.