Hal itu terjadi karena pemilik kargo memiliki kapasitas tempat simpan yang terbatas. Selain itu, pada Sabtu dan Minggu perusahaan juga diliburkan. ”Saya akan mengajak pemilik kargo yang besar untuk melakukan kesepakatan bersama. Pada Sabtu dan Minggu agar tetap beroperasi supaya barang cepat keluar,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (4/3), saat meninjau pelaksanaan sistem pelabuhan 24 jam terintegrasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Presiden Direktur PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mengatakan, integrasi penyatuan sistem pelayanan pelabuhan 24 jam itu bakal dilakukan di beberapa lini pelayanan utama terminal. Integrasi tersebut dilakukan melalui sistem aplikasi My JICT.
Sistem ini mengintegrasikan siklus layanan utama yang dibagi dalam tiga kluster dokumen barang dan kapal yang meliputi sistem E-billinguntuk pelayanan pembayaran dokumen ekspor impor, sistem Autogate untuk pelayanan truk ekspor-impor, dan sistem E-delivery order (DO) untuk integrasi dokumen kapal.
Integrasi sistem dapat meningkatkan kecepatan layanan antarlembaga. Lama waktu mengurus barang dan dokumen hingga penempatannya di pelabuhan dapat dipangkas menjadi lima menit dari sebelumnya yang memakan waktu hingga satu hari. Namun, saat ini implementasinya baru mencapai 70 persen pengguna. JICT menargetkan semua pengguna yang terdiri atas pelaku impor dan ekspor dapat menggunakan layanan tersebut pada akhir Maret.
Budi Karya juga meninjau implementasi sistem tiket bus daring di Terminal Terpadu Pulogebang dan mendapati implementasinya belum berjalan baik. Padahal, penerapannya bisa meningkatkan kenyamanan penumpang. Kementerian Perhubungan mengejar tenggat waktu penyempurnaan layanan sebelum Lebaran tiba.
”Saya belum mendapatkan hasil yang baik. Minggu depan saya akan tinjau lagi karena kami ingin saat lebaran sistem ini sudah efektif jalan. Jangan lagi seperti ini,” kata Budi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Pulogebang Ismanto mengatakan, saat ini terdapat tiga mesin penjualan tiket mandiri. Ke depan, ditargetkan ada tambahan dua unit mesin untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang.
Selain kualitas jaringan internet, belum semua perusahaan otobus (PO) bergabung dengan sistem itu. Ketua Umum Dewan DPP Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan, dari 120 PO di Terminal Pulogebang, baru 20 yang bergabung. Penerapan sistem tiket bus daring belum berjalan efektif. Adrianto mengatakan akan melakukan kajian kembali agar kualitas layanan bisa ditingkatkan supaya kepercayaan penumpang bisa diraih dan jumlahnya terus meningkat.
Inovasi teknologi
Inovasi di bidang teknologi, terutama yang berbasis daring, harus dijadikan model pemerintahan ke depan dalam melayani masyarakat. Inovasi itu mempermudah masyarakat, terutama dari segi waktu, untuk mengakses pelayanan pemerintah tanpa harus ke kantor pemerintah.
”Masyarakat sudah mengenal teknologi informasi, setidaknya dalam penggunaan telepon genggam. Karena itu, inovasi berbasis daring harus dijadikan model,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, di Jakarta.
Asman menuturkan hal itu dalam acara peluncuran aplikasi dalam bidang pelayanan transportasi darat oleh Kementerian Perhubungan. Ketiga aplikasi itu adalah Sistem Penerbitan Izin Online dan Multimoda (Spionam), E-Ticketing, dan E-Tilang.(DD10/DD06/ARN)