logo Kompas.id
Lain-lainPelestarian Terkendala
Iklan

Pelestarian Terkendala

Oleh
· 2 menit baca

BOGOR, KOMPAS — Elang jawa (Nisaetus bartelsi) terancam punah seiring maraknya konflik antar manusia dan hewan serta deforestasi hutan. Apalagi, upaya pelestarian terkendala sulitnya perjodohan dan periode bertelur yang hanya satu tahun sekali dengan satu butir telur.Dalam daftar merah Badan Konservasi Dunia (IUCN), elang jawa masuk dalam status terancam punah (endangered). Pada 2005, populasi elang jawa sebanyak 425 pasang, pada 2010 sebanyak 325 pasang, dan pada 2018 tinggal 188 pasang. Persebaran populasi burung dengan ciri khas jambul di kepala ini mulai dari Taman Nasional Ujung Kulon di Banten hingga Taman Nasional Alas Purwo di Jawa Timur.Direktur Utama Taman Safari Indonesia Jansen Manansang mengatakan, populasi elang jawa semakin terancam karena deforestasi, perburuan, pemeliharaan tanpa izin, dan perdagangan ilegal. "Elang jawa tidak memiliki tempat yang aman untuk berkembang biak," ujar Jansen seusai acara penandatanganan nota kesepahaman antara Taman Safari dan PT Smelting Gresik dalam hal konservasi elang jawa di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/3).Acara dihadiri Presiden Direktur PT Smelting Hiroshi Kondo dan Wakil Presiden Direktur PT Smelting Prihadi Santoso. Adapun kerja sama akan dilakukan dalam pembiayaan di bidang penelitian dan pengembangbiakan serta penambahan fasilitas kandang elang jawa. Kerja sama ini akan berjalan lima tahun.Taman Safari saat ini hanya memiliki dua pasang elang jawa dan satu anakan dari salah satu pasangan tersebut. Satu anakan betina yang lahir pada 19 Juli 2017 itu diberi nama Elja. Anakan tersebut diklaim sebagai keberhasilan pertama di dunia sebagai lembaga konservasi ex situ yang menangkar elang jawa.Kurator satwa Taman Safari, Imam Purwadi, mengatakan, pengembangbiakan elang jawa tidak mudah. Elang jawa memiliki periode bertelur pada Januari-Juni dan hanya sebutir per periode. Lama inkubasi selama 47 hari. Meskipun telah dimasukkan dalam satu kandang, sepasang elang jawa belum tentu berjodoh. Induk Elja disatukan dengan pejantannya sejak 2010, tetapi pembuahan Elja baru terjadi pada 2017. (DD18)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000