SOLO, KOMPAS – Tim Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah menggelar olah tempat kejadian perkara kecelakaan maut di perempatan Genengan, Jalan Sumpah Pemuda, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/3). Sementara itu, sopir truk fuso B 9269 TQ, Sugeng ditetapkan sebagai tersangka.
Selama olah TKP kawasan perempatan genengan di Jalan Sumpah Pemuda ditutup total. Kepala Seksi Laka, Direktorat Lalu Lintas, Polda Jawa Tengah, Kompol I Ketut Sudana mengatakan, oleh TKP dilakukan untuk merekonstruksi dan menganalisa proses terjadinya kecelakaan di lokasi.
Dalam rekonstruksi digunakan alat laser pemindai 3 dimensi yang akan menghasilkan animasi tiga dimensi. “Kami melakukan trafficaccidentanalysis hasilnya nanti berupa animasi untuk merekonstruksi kejadian,” katanya di Solo, Rabu (7/3). Dugaan rem truk fuso B 9269 TQ tidak berfungsi atau blong belum bisa dipastikan.
Sementara itu, pihak Kepolisian Resor Kota Solo menetapkan pengemudi truk Fuso B 9269 TQ sebagai tersangka. Kapolresta Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo menuturkan, Sugeng ditetapkan sebagai tersangka karena diduga lalai dalam mengemudikan truk hingga mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan luka-luka. Tersangka akan dijerat dengan Pasal 359 dan 360 KUHP.
Seperti diberitakan sebelumnya, tabrakan beruntun melibatkan delapan kendaraan bermotor terjadi di perempatan Jalan Sumpah Pemuda, Mojosongo, Solo, Selasa (6/3) siang. Kecelakaan diduga akibat truk tronton B 9269 TQ mengalami rem blong di jalan menurun ketika mendekati perempatan Genengan sehingga menghantam kendaraan-kendaraan di depannya hingga mengakibatkan kecelakaan karambol.
Kendaraan yang terlibat dalma kecelakaan maut itu yakni truk bak terbuka H 1545 HM, truk bak terbuka AB 8011 JC, truk box W 8276 NE, Toyota Avanza AD 8702 SU, dan tiga sepeda motor bernomor polisi AD 2380 MZ, AD 5495 KA, dan AE 6647 LS.
Korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini bertambah menjadi empat orang. Andreas Joko Suwanto (43) (pembonceng sepeda motor AE 6647 LS) yang sebelumnya sempat dilarikan ke RS dr oen akhirnya meninggal dunia.
Tiga korban meninggal lainya yakni, yakni Darjo (50), warga Jebres, Solo (pengendara sepeda motor AD 5495 KA); Ahmad Nur Fawaid (34), warga Ngawi, Jawa Timur (pengendara sepeda motor AE 6647 LS); dan Sumardi (48), warga Ngemplak, Boyolali kernet truk H1545 HM.