Alunan suara tangga nada mengisi indahnya sore di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang. Mahasiswa dari berbagai jurusan dari unit kegiatan mahasiswa paduan suara Ultima Sonora tengah pemanasan suara untuk persiapan latihan rutin, Selasa (7/3).
Biasanya Ultima Sonora (Ulson) berlatih seminggu dua kali setiap Selasa dan Jumat sore. Selama sekitar 30 menit mereka pemanasan vokal dan pernapasan. Latihan dilakukan mulai pukul 17.00 sampai 20.00. ”Jika akan persiapan untuk konser atau acara lain, kami berlatih lebih lama, hingga pukul 22.00. Intensif setiap hari. Capeknya luar biasa,” kata Brigitta Valencia Bellion, mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, UMN.
Brigitta tertarik dengan Ulson kala masuk kampus pertama kali mendengar suara mereka yang kompak dengan suara merdu dan menawan. Saat Ulson berpromosi, Brigitta pun langsung tertarik. Kebetulan, dia ikut paduan suara saat masih SMA.
Bisa menyanyi dan pengalaman ikut paduan suara bukan jaminan peminat langsung diterima ke dalam kelompok paduan suara. Ada tahapan seleksi, yakni membaca not balok dan tes vokal. Brigitta pun bisa melewati tes itu.
Kurang dari setahun bergabung di Ulson, Brigitta ikut tampil dalam dua acara, yakni konser ulang tahun ke-10 Ulson di Gedung Usmar Ismail Kuningan, Jakarta, serta acara inaugurasi di kampusnya.
”Latihan intensifnya bikin capek dan hampir membuat saya putus asa. Kalau penampilannya bagus, kami bangga dan senang, hilang capeknya, terbayar sudah,” ucapnya gembira.
Bukan hanya Brigitta yang tertarik dengan kegiatan kesenian di kampusnya. Tentu saja masih banyak mahasiswa yang ingin menunjukkan bakat dan kreativitas lewat seni. Mahasiswa pun mempunyai banyak pilihan kegiatan kesenian di kampus.
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Rizka Chinta Osaviany, memilih kegiatan seni tari. Di kampusnya, dia pernah bergabung di UKM tari, Artual Dance Club. Dengan eksis tampil menari, Rizka bersama teman-temannya pernah meraih Juara III Art Summit Jawa Tengah, lomba tari modern se-Jateng dan DI Yogyakarta
”Kegiatannya saya suka, makanya tidak terasa capek. Latihan berlangsung seusai kuliah. Jadwal sibuk hanya kalau ada latihan untuk pementasan, bisa tiap hari selesai sampai hampir tengah malam,” ujar Rizka.
Menari membuatnya kadang kala mendapat tawaran tampil dan dibayar. Bagi Rizka, mengikuti kegiatan tari di kampus membuat dia mendapat penghasilan. Pastinya lumayan buat tambahan uang saku. Di luar kampus, bersama teman- temannya dia mendapat bayaran Rp 500.000, sedangkan di kampus mendapat Rp 100.000.
Ekspresi diri
Kegiatan seni yang tak kalah menarik di kampus adalah seni teater. Salah satunya Teater Kinasih dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP), Lenteng Agung, Jakarta. Mereka rutin latihan dua kali seminggu.
”Saat latihan olah mimik, setiap anggota menunjukkan ekspresi. Ada yang bermuka konyol, ada yang bermata jereng, bermuka seperti orang hilang ingatan. Seru!” kata Nurul Aderahma, mahasiswa Jurusan Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, IISIP.
Dia bergabung dengan UKM Teater sejak awal kuliah tahun 2015. Menurut Nurul, berlatih teater berarti melatih artikulasi, mengolah rasa, mengolah tubuh, berlatih mimik muka, keberanian, melatih ingatan, dan mengendalikan emosi. Kadang kala mereka berteriak-teriak saat olah suara sampai diusir petugas satpam kampus.
Anggota Teater Kinasih patut berbangga karena mendapat nominasi sutradara terbaik pada Festival Teater Jakarta Selatan (FTJS) di GRJS Bulungan Blok M, Jakarta Selatan, tahun lalu. Sayangnya, mereka belum membawa pulang piala.
Bakat seni yang dimiliki setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, kalau kita punya bakat yang unik, tak ada salahnya mengembangkan diri lebih baik lagi di kampus. Saiful Azhar, mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, FISIP Unsoed, memilih menjadi disc jockey dengan nama panggung TRAXIID.
Dia tak menemukan UKM yang pas dengan minatnya sehingga memilih mengembangkan hobi di bidang musik elektronik. Bermula dari hobi, dia ingin menyampaikan musik yang dia sukai kepada orang lain. ”Sebagai DJ, saya belajar membaca massa, membuat orang lain senang, dan membantu meringankan stres. Saya suka membuat orang lain bahagia,” ujarnya.
Tak bisa dimungkiri, dengan menekuni kesenian, kita bisa mengolah rasa yang ada di dalam diri. Perkembangan setiap orang pun akan berbeda-beda.
Pianis dan pendiri Bandung Philharmonic Orchestra, Airin Efferin, mengatakan, mahasiswa yang ikut UKM seni dapat terus melatih otak, ingatan, visual, motorik kecil, serta lebih mampu bekerja sama.
”Mereka juga dapat melatih perasaan dan mengendalikan emosi,” ujar Airin yang pernah menjadi pengajar musik di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, ini. (TIA/*/**)