Eliyah Sriyani (68), warga Kramat Inggil, Kecamatan Kota Gresik, bertahan duduk di kursinya, Kamis (8/3). Ribuan warga lainnya berdesakan sambil membawa beras sejahtera atau rastra. Mereka berebut keluar dari GOR Petrokimia Gresik seusai acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Sosial Pangan Beras Sejahtera yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
Eliyah hanya menuturkan, dirinya senang kini tidak perlu repot-repot lagi menebus rastra (dulu beras untuk rakyat miskin/raskin). Sebelumnya setiap bulan ia mendapatkan jatah rastra 10 kilogram dengan uang tebus Rp 1.600 per kilogram dan menebusnya di balai desa. ”Saya senang sekarang gratis, tak perlu menebus lagi,” ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Ngaspiyah (52), warga Randuagung, Kecamatan Kebomas. Baginya, bantuan rastra sangat berarti. ”Tidak perlu mikir nempur (beli beras), sudah ada persediaan 10 kilogram per bulan. Tinggal mikir untuk sayur dan lauknya,” ucapnya.
Selain mendapatkan rastra, Eliyah dan Ngaspiyah juga masuk Program Keluarga Harapan (PKH). Keduanya telah mendapatkan kartu dan buku tabungan PKH. Dana yang diterima Rp 1,890 juta setahun.
Tidak perlu mikir nempur (beli beras), sudah ada persediaan 10 kilogram per bulan.
Jika Ngaspiyah dan Eliyah senang kini rastra gratis dan masuk program PKH, tiga warga Gresik lainnya lebih bahagia lagi. Kasiyani, warga Kebomas; Yani, siswa SD Kedungsekar, Kecamatan Benjeng; dan Rohani, Kepala SD Negeri Doro, Kecamatan Cerme; menerima hadiah sepeda dari Presiden.
Kasiyani, penerima PKH, diminta menyebutkan delapan nama ikan yang ada di Indonesia. Adapun Yani, penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), diminta melafalkan Pancasila, sedangkan Rohani diminta menyebutkan 10 pulau di Indonesia.
Rohani termasuk salah satu pendidik di Gresik yang menerima sertifikasi guru. Ia pun berhak mendapatkan tunjangan sertifikasi. Kini kebahagiaannya berlipat karena dapat cendera mata dari Presiden.
”Kalau sepedanya, bisa beli sendiri. Tetapi, yang tak ternilai itu ada tulisannya Presiden Jokowi. Nanti saya bersama suami dan anak-anak akan nggowes (bersepeda) bersama,” ujarnya.
Bukan untuk rokok dan pulsa
Pemerintah akan mengupayakan jumlah dana yang diterima dan keluarga penerima PKH tahun depan meningkat. Presiden Jokowi menyebutkan, jumlah dana PKH yang diberikan Rp 1,89 juta, yang diserahkan empat kali, yakni Rp 500.000 tiga kali dan terakhir Rp 390.000.
Jumlah penerima tahun lalu sekitar 6 juta keluarga penerima manfaat, tahun ini 10 juta keluarga penerima manfaat, dan tahun depan diupayakan 15 juta keluarga penerima manfaat. Dana di PKH bisa digunakan berkaitan dengan pendidikan dan sekolah, gizi, serta sepatu dan seragam.
”Dana boleh digunakan untuk beli telur atau ikan untuk gizi anak. Bisa digunakan untuk ibu hamil dan menyiapkan gizi janin aga jadi anak pintar dan sehat, agar tidak ada lagi gizi buruk. Kalau diminta suami beli rokok, tidak boleh. Anggaran ini untuk pendidikan dan gizi,” tutur Presiden.
Kalau diminta suami beli rokok, tidak boleh. Anggaran ini untuk pendidikan dan gizi.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengucapkan selamat kepada guru yang bersertifikasi dan berhak mendapatkan tunjangan profesi. Ia berharap, kinerja pendidik lebih baik lagi dan lebih bersemangat dalam mencerdaskan bangsa.
Ia juga meminta uang dalam KIP yang diterima siswa digunakan untuk membeli tas, seragam, sepatu, dan buku. ”Tidak boleh untuk beli pulsa, dana KIP berkaitan dengan pendidikan dan sekolah,” lanjutnya kepada para guru dan siswa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan, penerima KIP di Jatim ada 2.190.163 orang, 36.170 siswa di antaranya ada di Gresik. Penyerahan KIP diwakili oleh 1.170 siswa.
Tidak boleh untuk beli pulsa, dana KIP berkaitan dengan pendidikan dan sekolah.
Guru yang menerima sertifikasi di Jatim kali ini mencapai 5.910 orang, di Gresik 1.795 orang yang diwakili 502 orang. ”Ini harus disyukuri, pemerintah menyiapkan tahun depan naik lagi dana KIP,” ujar Muhadjir.
Saat ini, siswa SD menerima Rp 450.000, siswa SMP menerima Rp 750.000, sedangkan siswa SMA/SMK sebesar Rp 1 juta. Dana bisa diambil di bank terkait dan agen-agennya. Untuk siswa SD dan SMP dapat diambil melalui Bank BRI, sedangkan untuk SMA/SMK diambil lewat Bank BNI.
”Saya mohon bisa digunakan untuk kepentingan belajar sesuai kebutuhan. Kalau tidak diambil, dana tetap tersimpan di rekening kalian masing-masing, para penerima KIP. Jadi, manfaatkan sebaik-baiknya,” papar Muhadjir.
Sementara itu, Menteri Sosial Idrus Marham menyebutkan, program Bantuan Sosial Pangan Rastra di Jatim ada 2.819.765 keluarga penerima manfaat, di Gresik tercatat 85.586 keluarga penerima manfaat. Adapun penerima PKH di Jatim mencapai 1.996.095 dan di Gresik sebanyak 53.395 keluarga penerima manfaat.
Idrus menuturkan, rastra tahun ini beda dengan pencairan pada 2017. Kalau dulu penerima harus datang ke desa atau kelurahan dan harus menebus Rp 1.600 per kg, kini tak ada lagi uang tebus. Untuk Januari-Maret masing-masing tanpa bayar.
”Kalau jumlah yang diterima tidak sesuai 10 kg per bulan, tidak standar kualitas medium, bisa dikembalikan ke Bulog,” lanjutnya.
Di Gresik, mulai Mei nanti sudah akan diserahterimakan kartu gesek untuk membeli beras atau telur. Kartu itu menjamin program rastra tepat sasaran dan tidak dipotong. Penerima PKH juga akan menerima buku dan kartu PKH.