”Garuda Muda” Tak Mau Terbuai Kemenangan
Oleh
·3 menit baca
Apalagi, laga persahabatan ini memiliki tujuan khusus sebagai ajang bagi kedua tim untuk menyiapkan diri sebelum menghadapi Asian Games 2018. Laga ini juga digelar sebagai rangkaian peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.
”Tim bermain bagus hari ini dan semakin berkembang. Namun, tetap harus ditingkatkan permainannya,” kata Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla seperti yang dilansir PSSI, Rabu malam. Salah satu kekurangan yang dilihat Milla adalah kurangnya kepercayaan diri.
Sepanjang laga, Garuda Muda, mampu mendominasi permainan dengan menggunakan formasi 4-2-3-1. Mereka bisa sering menyerang, tapi selalu gagal begitu sampai di dalam kotak penalti lawan. Salah satunya ketika striker Indonesia, Ezra Walian, yang gagal mencetak gol meski sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.
Laga kontra Singapura ini juga menunjukkan bahwa serangan Indonesia dari sayap masih kurang efektif. Padahal, selama pemusatan latihan, Garuda Muda selalu mengasah umpan-umpan silang dari sayap.
Jarak jauh
Dua dari tiga gol Indonesia justru dicetak dari tendangan jarak jauh, dari luar kotak penalti lawan, yang dilakukan oleh Febri Haryadi dan Muhammad Hargianto. Baru pada gol ketiga, Indonesia mampu mencetak gol di dalam kotak penalti lawan melalui tendangan Septian David Maulana yang menerima umpan tarik dari Febri.
”Kami tahu Febri mengalami perkembangan yang bagus. Namun, tidak hanya Febri, semua pemain juga berkembang,” kata Milla. Menurut pelatih asal Spanyol ini, perkembangan itu diperoleh tidak hanya saat berlatih bersama timnas, tetapi juga saat membela klub masing-masing.
Milla cukup senang karena selama satu tahun lebih ia mengasuh Garuda Muda, ia melihat perkembangan signifikan. Gol pertama yang dicetak Febri pada menit ke-43 menunjukkan bahwa mereka bisa mengendalikan permainan.
”Dari pemusatan latihan pertama hingga sekarang, saya sendiri merasakan kemajuan. Saya juga melihat kemajuan pesat pada diri teman-teman,” kata kiper Indonesia, Awan Setho. Menurut kiper asal Semarang ini, kemajuan para pemain itu terlihat dengan organisasi permainan tim yang lebih baik.
Selain itu, ia menyebut kemenangan ini sebagai kado ulang tahunnya ke-21 yang jatuh pada Selasa (20/3). Keberhasilannya menjaga gawang tetap steril menjadi kebanggaan tersendiri. ”Namun, tetap jangan sampai terbuai karena kami masih punya pekerjaan rumah,” katanya.
Anniversary Cup
Seusai bertanding di Singapura, timnas U-23 akan kembali menjalani pemusatan latihan pada April untuk menyiapkan diri menghadapi Anniversary Cup atau turnamen untuk merayakan ulang tahun ke-88 PSSI.
Turnamen yang akan berlangsung pada akhir April nanti itu diikuti empat negara. Selain Indonesia, akan ada Korea Utara, Malaysia, dan Bahrain.
Dalam turnamen itu nanti, Milla akan kembali menganalisis perkembangan para pemain. Apalagi, saat menghadapi Singapura kemarin, masih banyak pemain yang belum mendapat kesempatan berlaga.
Pemain yang juga masih memperkuat timnas U-19, seperti Egy Maulana Vikri, juga baru dimainkan pada menit ke-84. Alasannya, Egy masih akan berlaga bersama timnas U-19 melawan Jepang U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (25/3). (DEN)