Transportasi Daring Mulai Beroperasi di Palangkaraya
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Transportasi daring mulai hadir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Persaingan dengan transportasi umum belum terasa karena armada transportasi umum tak seramai kota lainnya.
Ada perusahaan transportasi daring di Palangkaraya, yakni El-Jek yang mengkhususkan pada layanan ojek daring dan Grab yang baru menghadirkan taksi daring. El-Jek sudah hampir dua tahun hadir di Palangkaraya. Namun, perusahaan ini hanya menawarkan jasa lewat chatting dan belum memiliki aplikasi khusus.
Aris Daudius (28), salah satu pengemudi taksi daring, mengatakan, dirinya dan 45 pengemudi taksi daring baru mulai beroperasi pada Jumat (23/3/2018), sedangkan pendaftaran baru dibuka sehari sebelumnya.
”Lumayan untuk penghasilan tambahan daripada mobil nganggur di rumah. Saya, kan, baru selesai kuliah dan sedang menunggu hasil tes,” ungkap Aris yang sekolah pilot di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Aris menjelaskan, selama ini dirinya khawatir karena taksi umum di Palangkaraya juga lumayan banyak. Ia khawatir akan terjadi bentrokan dengan taksi umum seperti yang terjadi di beberapa daerah lainnya.
”Jadi kalau ada penumpang ke bandara atau jemput ke sana, saya minta mereka untuk berjalan kaki keluar bandara, takut kenapa-kenapa,” ungkap Aris.
Di Palangkaraya, transportasi umum belum begitu memadai. Taksi umum hanya melayani trayek bandara menuju pusat kota, sedangkan travel melayani trayek keluar kota. Ada juga angkutan umum yang melayani beberapa trayek, seperti pasar besar-pusat kota, sampai ke Jalan Tjilik Riwut. Meskipun demikian, armadanya belum banyak.
Adapun ojek daring belum tersedia di kota ini. Ojek pangkalan pun tak sebanyak kota-kota tetangga, seperti Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ojek pangkalan di Palangkaraya hanya ada di Jalan Ahmad Yani sebelum memasuki kawasan Pasar Besar Palangkaraya.
Kota Palangkaraya dengan luas wilayah 2.679 kilometer persegi memiliki penduduk berjumlah 259.865 orang. Sejumlah penduduk menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian.
Ketua Komisi D DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Artaban mengatakan, kehadiran trasnportasi daring harus membawa kenyamanan bagi masyarakat. Ia juga melihat harus ada antisipasi dengan munculnya konflik antara transportasi daring dan umum.
”Mumpung masih sedikit armadanya, harus ada pemeriksaan. Ini baru beberapa hari. Kemungkinan di zaman teknologi seperti ini peminatnya banyak jadi harus disiapkan matang-matang,” katanya.