JAKARTA, KOMPAS- Rencana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendeklarasikan pencalonannya sebagai presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra, 11 April mendatang, masih dibayangi ketidakpastian. Prabowo disebut masih ragu dan mempertimbangkan banyak faktor untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik kandung Prabowo, Rabu (28/3), mengatakan, masih ada kemungkinan Prabowo tidak jadi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dalam rakornas, April nanti. Kepastian mengenai capres yang akan diusung Gerindra, akan diambil pada Juni mendatang seusai Pilkada 2018. ”Sampai Agustus nanti, anything is possible (apa saja masih memungkinkan),” kata Hashim di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).
Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang masih dipertimbangkan Prabowo sehingga belum mengumumkan pencapresannya. Faktor pertama adalah usia dan kesehatan. Saat ini Prabowo berusia 67 tahun. Faktor kedua adalah logistik atau kesiapan biaya. ”Cukup atau tidak logistiknya, juga tergantung siapa nanti cawapresnya. Jika ada akses ke logistik, bagus,” ujar Hashim.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo, yang juga keponakan Prabowo, menambahkan, Prabowo juga masih mempertimbangkan dukungan politik dari masyarakat. Hasil Pilkada 2018 pun menjadi ukuran untuk menilai dukungan masyarakat terhadap Gerindra dan popularitas Prabowo. ”Syarat dukungan masyarakat itu baru bisa dinilai saat pilkada, khususnya di pilgub provinsi-provinsi lumbung suara. Kalau calon yang disodorkan Gerindra menang, berarti dukungan masyarakat memang kuat. Insya Allah, setelah itu, baru beliau akan memantapkan diri,” kata Aryo.
Desakan agar Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden sudah disuarakan kader Gerindra sejak forum Rapat Kerja Nasional Gerindra, April 2017. Terkait hal itu, berkali-kali Prabowo minta kader partainya dan publik untuk bersabar. Partai pun memutuskan menyerahkan keputusan maju atau tidak itu kepada Prabowo sendiri.
Sejauh ini, capres yang sudah pasti akan maju pada Pemilu 2019 adalah Presiden Joko Widodo. Ia sudah didukung lima partai yang punya kursi di parlemen, yaitu PDI-P, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.
Bukan penentu
Sejumlah elite Gerindra mengatakan, Rakornas Gerindra pada 11 April nanti dijadwalkan sebagai momentum Prabowo mendeklarasikan pencalonannya. Kendati demikian, menurut Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa, calon yang akhirnya akan diusung Partai Gerindra baru dapat dipastikan saat pendaftaran capres-cawapres, 4-10 Agustus mendatang.
Meski forum rakornas tetap mendeklarasikan pencapresan Prabowo, semua dapat berubah. ”Yang menentukan adalah siapa capres yang didaftarkan saat pendaftaran, bukan deklarasi saat rakornas. Semua bisa berubah di akhirnya,” kata Desmond.
Ia mengatakan, Prabowo belum tentu akan mencalonkan diri jika berdasarkan berbagai pertimbangan, ada sosok kuat lainnya yang bisa dijadikan calon presiden. Selama ini, ujar Desmond, Prabowo ada di belakang munculnya tokoh-tokoh pemimpin, seperti Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama, dan Gubernur DKI Jakarta saat ini Anies Baswedan. ”Prabowo adalah king maker yang baik, tak akan memaksakan kehendak. Ia pasti punya ukuran dan perhitungan sendiri, juga mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya sosok capres baru,” ujar Desmond.
Namun, di tengah belum adanya kepastian ini, keinginan agar Prabowo mencalonkan diri tetap kuat dari internal partai. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, sosok Prabowo sebagai ketua umum dan capres akan membantu mendongkrak elektabilitas partai. Apalagi, Pemilu 2019 diadakan serentak antara pilpres dan pemilihan anggota legislatif. Figur yang diusung partai sebagai capres akan memengaruhi perolehan suara partai.
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan, partainya akan tetap berkoalisi dengan Gerindra, siapa pun sosok capres yang diusung oleh Gerindra. ”PKS sudah ajukan kartu sembilan (cawapres), Gerindra mau usung Pak Prabowo, monggo. Mau deklarasi yang lain jadi capres, monggo,” katanya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.