logo Kompas.id
Lain-lainLintas Pantai Selatan Bisa...
Iklan

Lintas Pantai Selatan Bisa Jadi Pilihan

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Jalan lintas pantai selatan Jawa dinilai bisa menjadi alternatif jalur mudik tahun ini. Jalur yang membentang sepanjang 1.603 kilometer dari Banten hingga Jawa Timur ini bisa dilalui dan sebagian besar telah tersambung.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (2/4/2018), menyatakan, kondisi jalan lintas pantai selatan (pansela) sudah semakin baik. Di bagian tertentu jalan dibangun empat lajur untuk kedua arah. Namun, mayoritas dua lajur dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan masing-masing 2 meter. Kondisi itu lebih lebar dari sebelumnya dengan lebar jalan 6 meter (dua arah) dan lebar bahu masing-masing 1 meter.Di beberapa titik, seperti di Jawa Tengah, kata Basuki, lintas pansela belum tersambung. Namun, hal itu bukan berarti tidak bisa dilewati. Sebab, lintas pansela terhubung dengan jalan kabupaten setempat. Di persimpangan jalan, lintas pansela juga sudah dilengkapi lampu penerangan, meski belum di sepanjang jalur."Kemarin kami cek kesiapan lintas pansela, kalau dari Banten, Jawa Barat, sampai Pacitan di Jawa Timur sudah tersambung. Sekarang sedang ada pekerjaan dengan dana pinjaman dari Bank Pembangunan Islam (IDB) di wilayah Pacitan ke timur," kata Basuki.Rute lintas pansela menyusuri garis pantai selatan Pulau Jawa mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Menurut Basuki, lintas pansela cocok sebagai jalur wisata. "Bus bisa lewat meski masih ada beberapa titik yang belum dilebarkan," ujarnya.Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto secara terpisah mengatakan, lintas selatan dapat menjadi pilihan bagi masyarakat ketika mudik Lebaran nanti. Pemandangan di sepanjang jalur bisa menjadi pengalaman baru bagi pelintas. Menurut Arie, meski lebih panjang dibandingkan jalur selatan, lalu lintas di jalur lintas pansela relatif lebih lancar. Meski demikian, perlu tambahan rambu lalu lintas dan petunjuk arah di sejumlah lokasi. Lintas pansela terhubung dengan jalur selatan. Di wilayah Jawa Barat, dari jalan lintas pansela, pengguna jalan menuju arah Jakarta bisa melewati rute Ciwidey kemudian masuk ke Tol Soreang-Pasir Koja lalu ke Tol Purbaleunyi. Tahun ini, pembangunan lintas pansela menggunakan dana pinjaman dari IDB sebesar 250 juta dollar AS. Dari total panjang 1.603 kilometer, ada 425,17 kilometer ruas yang belum tersambung dengan jalan kabupaten.Perlu promosiAhli transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, berpendapat, kondisi lintas pansela yang baik akan sangat membantu mengembangkan potensi ekonomi wilayah selatan Jawa. Jalur ini juga memberikan pilihan bagi masyarakat untuk menuju ke timur atau barat Pulau Jawa. "Jalurnya bagus, tetapi antara lintas pansela dengan jalur di sebelah utara perlu ada jalan penghubungnya," kata Djoko.Menurut Djoko, promosi kepada masyarakat untuk menggunakan lintas pansela perlu dilakukan sejak saat ini. Selain itu, sejumlah fasilitas pendukung perlu dibangun di sepanjang jalur, seperti area peristirahatan dan tempat pengisian bahan bakar untuk umum. Pemerintah juga perlu memberikan jaminan keamanan karena kondisi lintas pansela relatif sepi, setidaknya jika dibandingkan dengan jalur selatan atau jalur utara Pulau Jawa. Menurut Djoko, pemerintah daerah di wilayah yang dilalui jalur lintas pansela bisa memanfaatkan peluang ini untuk menumbuhkan ekonomi daerahnya.Jalan tolPemerintah menargetkan seluruh jalan tol mulai Merak hingga Surabaya, baik siap operasi maupun fungsional sementara, dapat digunakan sebagai jalur mudik. Menurut Basuki, dua titik kritis jalan tol adalah pembangunan Jembatan Kali Kuto di Kendal serta Jembatan Kali Kenteng di Salatiga. Khusus untuk Jembatan Kali Kuto, kemungkinan pada mudik mendatang akan dapat digunakan satu jalur.Dengan digunakannya seluruh jalan tol sebagai jalur mudik, kata Arie, pemerintah mencermati jalan penghubung tol dengan jalan kabupaten atau jalan provinsi setempat. Menurut Arie, jika tahun lalu kendaraan pemudik menumpuk di pintu keluar Brebes Timur, Jawa Tengah, kendaraan diperkirakan akan lebih terdistribusi di beberapa pintu keluar pada puncak arus mudik tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya telah meminta agar jalan keluar tol disiapkan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan."Tol yang fungsional paling tidak sudah diperkeras dengan beton, tidak lagi beton tipis (lean concrete) seperti dulu, termasuk antara Wilangan sampai Kertosono," kata Arie.Selain itu, pihaknya juga berencana memperbaiki jalur pantai utara, yakni dengan mengganti aspal dengan beton. Dengan demikian, fondasi jalan perlu dibongkar dan dibangun dengan baik. Selain itu, sistem drainase jalan juga dinilai perlu perbaikan. Tantangannya, perbaikan harus dilakukan bertahap karena dilakukan tanpa menutup jalan. Tantangan lain, sebagian besar kendaraan niaga yang lewat jalur pantai utara (pantura) memiliki beban berlebih. "Ke depan, pembiayaan untuk perbaikan jalur pantura akan dilakukan bekerja sama dengan swasta," ujarnya. (NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000