Presiden Direktur PT Pulo Mas Jaya Bambang Mursalin, penanggung jawab pembangunan Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP), mengatakan, untuk mendapatkan sertifikat kawasan bebas penyakit kuda (EFDZ), Indonesia dan OIE perlu menganalisis dan mengevaluasi penyakit kuda yang pernah muncul di Jakarta dan daerah penyangga, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
”Kalau ada sejarah penyakit kuda yang pernah muncul, kami harus mengatasi penyakit itu. Kami juga perlu memvaksin seluruh kuda di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Setelah itu perlu pemantauan selama enam bulan untuk memastikan penyakit tidak muncul lagi,” tuturnya pada kunjungan World Press Briefing di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Bambang menjelaskan, OIE telah lima kali berkunjung ke Indonesia untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap penyakit kuda sejak akhir tahun lalu. Untuk mendukung sertifikasi, PT Pulo Mas Jaya juga menjaga agar arena terbebas dari penyakit lewat vektor, seperti nyamuk, lalat, dan tikus.
PT Pulo Mas Jaya membangun fasilitas laboratorium dan obat-obatan serta memastikan tidak ada kuda liar dalam radius 1 kilometer, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Tantangan lain, jadwal kompetisi equestrian berbarengan dengan perayaan Idul Adha sehingga akan bermunculan tempat pemotongan hewan.
”Pemerintah DKI Jakarta sudah melakukan sosialisasi ke kelurahan di sekitar sini untuk memastikan tidak ada pemotongan hewan kurban pada radius hingga 2 kilometer dari arena. Tempat penjualan hewan kurban juga akan digeser lebih jauh,” ujar Bambang.
Bambang menuturkan, pihaknya menunggu sidang OIE di Paris, Perancis, Mei. Sidang itu membahas hasil analisis dan evaluasi penyakit kuda di Indonesia. Hasil sidang jadi penentu terbitnya sertifikat EFDZ.
Pembangunan
Pembangunan arena ketangkasan berkuda Pulomas hampir selesai. Renovasi besar-besaran pada bekas Gelanggang Pacuan Kuda Pulomas itu berlangsung setahun. Empat lapangan, terdiri atas lapangan pemanasan, lapangan berkumpul, lapangan tanding, dan lapangan indoor di JIEPP telah selesai dibangun. Arena itu akan dipakai menggelar lomba nomor lompat rintangan, tunggang serasi, lintas alam, dan trilomba.
JIEPP juga dilengkapi trek sepanjang 3,7 km untuk lomba lintas alam. Pada lahan seluas 35 hektar itu dibangun 166 istal kuda, klinik, dan bangunan empat lantai yang terdiri atas 91 tempat tinggal perawat kuda (groom dormitory). Kapasitas tribune mencapai 1.000 penonton, dengan ruang VIP dapat menampung hingga 500 orang.
Pekerjaan yang masih diselesaikan adalah penataan kawasan dan bangunan tambahan untuk pengelolaan air. PT Pulomas Jaya juga menunggu pasir khusus untuk arena ketangkasan berkuda. (DNA)