Pada pukul 18.20, Rabu, persiapan penurunan kereta MRT dari lambung kapal kargo Ellensborg mulai dilakukan di Dermaga 101 Pelabuhan Tanjung Priok. Persiapan pengeluaran kereta MRT yang baru tiba untuk pertama kali ini disaksikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.
Penurunan rangkaian kereta MRT dari kapal pengangkutnya memakan waktu cukup lama. PT MRT Jakarta, Rabu siang, mendapat kabar dua rangkaian kereta massal cepat proyek MRT Jakarta itu baru bisa diturunkan pukul 15.00 dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, rencana itu batal karena muatan berupa pupuk di tingkat atas kereta belum kunjung diturunkan.
Dua rangkaian kereta MRT Jakarta yang masing-masing terdiri atas enam kereta diangkut dari Pelabuhan Toyohashi, Jepang, menggunakan kapal kargo Ellensborg. Rangkaian kereta ini bukan satu-satunya barang angkutan kapal tersebut. Barang-barang angkutan disusun secara bertingkat agar muat di kapal. Selain pupuk dan kereta MRT, kapal yang sama juga mengangkut kereta untuk rangkaian kereta komuter (KRL).
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan, kereta MRT Jakarta baru bisa keluar jika barang di atasnya, yaitu pupuk asal China, sudah dikeluarkan. ”Kami terus menunggu koordinasi kontraktor dengan pihak bersangkutan. Setelah yang bersangkutan datang, butuh waktu empat jam lagi untuk mengeluarkan pupuk sebelum memulai unloading kereta,” ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu sore.
Untuk mencegah kendala dalam pengiriman kereta dari pelabuhan ke Lebak Bulus saat rangkaian kereta telah diturunkan, PT MRT Jakarta menggelar simulasi pengiriman. Simulasi pengiriman dari pelabuhan ke depo sudah dilakukan sejak Februari lalu.
Hikmatullah mengatakan, pengangkutan dilakukan menggunakan multi-axle trailer menuju Depo Lebak Bulus. Proses pengiriman akan berlangsung hingga 8 April sejak pukul 22.00 hingga pukul 05.00. ”Proses yang dilakukan malam hari ini untuk mengurangi dampak kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan,” katanya.
Kereta MRT adalah kereta baru yang diproduksi di pabrik Nippon Sharyo di Jepang. Jumlah total kereta MRT untuk tahap ini adalah 16 set rangkaian kereta. Pengiriman 14 set rangkaian berikutnya akan dimulai akhir Juni. Pengiriman ke Jakarta ditargetkan selesai pada akhir Oktober. Sebelum digunakan, kereta-kereta itu disiapkan untuk mengikuti rangkaian proses percobaan (trial run).
Menurut Tubagus, hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik Jakarta. Selain meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta diharapkan memberi manfaat tambahan seperti mengurangi kemacetan karena warga beralih ke angkutan umum yang diikuti perbaikan kualitas udara dengan berkurangnya kendaraan di jalan.
Pada fase 1 Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, 14 set rangkaian akan dioperasikan. Dua set sebagai cadangan. Menurut rencana, kereta MRT Jakarta akan beroperasi pada pukul 05.00 hingga pukul 24.00 dengan rentang waktu antarkereta lima menit pada jam sibuk.
Terkendala cuaca buruk
Kedatangan pertama kereta LRT diperkirakan pada 12 April di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Jadwal ini lebih lambat dua hari dari perkiraan semula, yaitu 10 April. Keterlambatan disebabkan cuaca buruk di laut yang memperlambat kapal pengangkutnya, Turandot. ”Saya baru dapat konfirmasi soal ini, cuaca sedang buruk sekali,” kata Direktur PT Jakarta Propertindo Satya Heraghandi.
Kereta LRT diproduksi perusahaan Hyundai Roterm di Changwon, Korea Selatan. Jumlah yang akan dikirim satu rangkaian terdiri atas dua kereta. Satya mengatakan, saat ini penyelesaian depo LRT mencapai sekitar 66,8 persen. ”Ini akan kami kejar terus,” katanya.
PT Jakarta Propertindo akan mengoperasikan dua rangkaian kereta itu pada Agustus mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games.
Untuk tahap pertama ini, kereta ringan LRT Jakarta mempunyai panjang lintasan 6 kilometer dari Kelapa Gading hingga velodrom. Ada enam stasiun di lintasan tersebut dan satu depo penyimpanan dan pemeliharaan. Jarak kedatangan antarkereta LRT ditargetkan 10-15 menit dengan kapasitas 800 penumpang per hari. (TOK/JOG/IRE)