Ancaman itu berpangkal dari kebocoran minyak mentah dari pipa Pertamina Refinery Unit V di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 31 Maret 2018.
Pantauan Sabtu (7/4), tempelan minyak mentah pada daun dan batang mangrove serta rumah-rumah panggung di sekeliling Balikpapan masih tampak di beberapa tempat, seperti Kariangau dan Margasari.
Di sekitar Sungai Somber, sejumlah warga mulai beraktivitas memancing dan menjala. Padahal, dari pengindraan jauh, area penyebaran minyak semakin meluas (Kompas, 7/4/2018).
Dede Falahudin, pakar toksikologi, ekologi, dan kimia analisis di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, menjelaskan, pencemaran minyak meluas bisa jadi disebabkan sifat minyak yang mengambang di permukaan ataupun mengalami pengenceran dengan air laut. Sangat beracun
”Kandungan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) pada kandungan minyak itu bersifat persisten (susah didegradasi) dan itu efeknya sangat beracun dalam konsentrasi tinggi pada biota,” kata Dede seraya menegaskan perlunya pembersihan secara total.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar melaporkan perkembangan penanganan tumpahan minyak itu kepada Presiden Joko Widodo, Sabtu, di sela-sela kegiatan Presiden di Bogor, Jawa Barat. ”Presiden ingin memastikan bahwa seluruh instrumen yang bekerja efektif,” kata Siti.
Tim investigasi
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian LHK Rasio Ridho Sani telah mengirim tim investigasi ke Teluk Balikpapan. Tim tersebut terdiri atas 35 orang, mencakup penyelam, ahli lingkungan dan terumbu karang, pengambil sampel dan laboratorium, tim drone, pengawas, penyidik, dan tim valuasi atau ganti rugi.
Dalam keterangan resmi PT Pertamina (Persero), Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudi Nugraha mengatakan, kondisi perairan berangsur normal. Personel yang diterjunkan pun turut dikurangi.
Pihak Pertamina belum menjawab pertanyaan Kompas soal antisipasi akibat putusnya pipa transfer minyak mentah tersebut. Sebelumnya diinformasikan, pipa yang terputus itu memasok minyak mentah untuk diolah di kilang Balikpapan. Hingga kini, belum ada kepastian tentang penyebab putusnya pipa minyak itu. ICH/PRA/NDY/APO/DD18)