Sutradara Ray Nayoan sangat bersyukur selama pengambilan gambar film Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara di Sejuba, Natuna, Kepulauan Riau, mendapat dukungan banyak pihak. Bahkan, alam seolah mempermudah pekerjaan mereka.
”Setiap kali kami perlu hujan, hari itu turun hujan. Begitu pula sebaliknya, saat butuh sinar matahari, hari itu terang benderang,” kata Ray di Kantor Harian Kompas, Jakarta, akhir pekan lalu.
Ray makin senang karena banyak penonton antusias menyaksikan film tersebut. Sayangnya, banyak bioskop tidak menayangkan film itu.
”Kami mendapat banyak keluhan. Dari Natuna, banyak penonton terbang ke Batam karena di Natuna tidak ada bioskop. Tiket pesawat pergi-pulang Rp 2,5 juta. Padahal, harga tiket bioskop hanya Rp 25.000. Tiba di Batam, mereka kecewa karena tidak ada bioskop yang menayangkan film itu,” ujar Ray.
Di kota lain, seperti Yogyakarta, juga banyak orang ingin menonton film tersebut. Jauh-jauh hari mereka menyiapkan kaus seragam untuk menonton bersama. ”Sama seperti di Batam, di situ juga tiada bioskop yang menayangkan film itu,” tutur Ray galau.
Dia baru lega setelah mendapat kabar mendapat tambahan bioskop untuk menayangkan film itu. ”Film ini tentang perjuangan mempertahankan dan memelihara cinta,” ucap Ray. (TIA)