JAKARTA, KOMPAS -- Seniman Ngawi, Bramantyo Prijosusilo bersama kelompoknya, Kraton Ngiyom terus-menerus menciptakan kreasi baru seni kejadian berdampak yang rutin mereka gelar setiap tahun. Sabtu (28/4/2018), mereka mengawali kegiatan dengan menggelar "Selamatan Wiwitan Upacara Kebo Ketan" berupa penanaman ketan organik, diskusi buku, dan pentas musik di Rumah Tua Sekaralas, Widodaren, Ngawi, Jawa Timur.
Seni kejadian berdampak merupakan pergelaran seni yang melibatkan publik (hapening art).
Acara "Selamatan Wiwitan Upacara Kebo Ketan” digelar untuk mengawali Upacara Kebo Ketan (UKK) III yang akan digelar 24-25 November 2018 mendatang. Tahun ini, Kraton Ngiyom mengambil tema khusus "Marilah Kita Mendo\'a Indonesia Bahagia" yang merupakan penggalan syair stanza II Lagu Kebangsaan Indonesia Raya karya WR Supratman.
"Dari tahun ke tahun, kami mencoba menyempurnakan acara ini. Pada UKK I 2016, tubuh kebo ketan kami buat dari ketan karena tidak terpikir bahwa ketan yang dipakai akan bau sehingga mubazir tak bisa dimakan. Karena itu, pada UKK II 2017, kebo ketan kami buat dari resin dan ketan dimasak terpisah agar bisa dibagikan kepada semua yang hadir," papar Godeliva D Sari, Emban Kraton Ngiyom, Selasa (24/4/2018), saat dihubungi dari Jakarta.
Pada UKK III 2018, Kraton Ngiyom kembali berinovasi dengan menanam sendiri ketan yang akan digunakan untuk upacara. Mereka menanam ketan menggunakan metode alami agar ketan yang dibagikan nantinya lebih lezat dan sehat.
Yang menarik lagi, dalam acara Selamatan Wiwitan UKK digelar pula diskusi buku karya Muhammad AS Hikam berjudul "Demokrasi Indonesia antara Asa dan Realita" yang kemudian ditutup dengan pentas musik oleh Petrus N Marthawhiyana, Sri Krishna, Endah Laras, Bonita dan Adoy.
Kolaborasi upacara dan mitos
Seni kejadian bersampak UKK yang dimulai sejak 2014 merupakan gabungan antara upacara dan mitos yang berkembang di masyarakat. Bramantyo, selaku pencetus seni kejadian berdampak ini mengungkapkan, upacara membuat nilai atau struktur menjadi lebih dinamis.
Sementara itu, mitos merupakan gaya bahasa yang bertujuan mewariskan nilai-nilai dari zaman ke zaman. Karena itulah, mitos yang memiliki narasi fantastis sangat efektif untuk mewariskan nilai-nilai.