JAKARTA, KOMPAS Daud Yordan menyatakan siap melawan siapa pun petinju yang disodorkan Mahkota Promotion, menyusul kemenangannya atas petinju Rusia, Pavel Malikov, di Ekaterinburg pada akhir pekan lalu. Pukulan knock out dan dua gelar yang dibawa pulang menjadikan peringkat Daud melejit dari ke-6 menjadi ke-2 di Asosiasi Tinju Dunia atau WBA.
Dengan peringkat itu, Daud berpeluang dipertemukan dengan Evens Pierre, petinju asal Haiti yang sudah berada di peringkat satu kelas ringan WBA. Jika negosiasi dengan Pierre membuahkan hasil, pertarungan tersebut menjadi ajang perebutan gelar tinju dunia reguler WBA. Daud kini menyandang gelar juara regional WBA Asia dan WBO Interkontinental.
Peluang berebut gelar juara dunia kelas ringan WBA muncul setelah Jorge Linares, sang pemegang gelar, akan bertanding melawan Vasyl Lomachenko, juara dunia versi Organisasi Tinju Dunia (WBO). Linares naik ring melawan Lomachenko pada 12 Mei mendatang di Madison Square Garden, New York, AS.
Pemenang pertarungan Linares-Lomachenko akan bergelar juara dunia Super WBA. WBA memberikan gelar juara Super atau Super Champion bagi petinju yang bisa sekaligus meraih juara di badan tinju itu dan badan tinju lain, seperti WBC, IBF, atau WBO, untuk kelas berat badan yang sama. Gelar Super juga diberikan bagi petinju WBA yang sudah lebih dari dua tahun mampu mempertahankan gelar.
”Dengan kondisi ini, otomatis gelar juara reguler WBA lowong dan itu yang bisa diperebutkan Daud melawan Pierre,” kata Raja Sapta Oktohari, pemilik Mahkota Promotion, seusai bertemu wartawan, Rabu (25/4/2018). Meski begitu, Okto belum bisa memastikan siapa lawan Daud selanjutnya. Hanya saja ia menjanjikan Daud akan kembali bertarung pada Juni atau Juli 2018.
”Kita akan rencanakan matang-matang pertandingan untuk Daud setelah ini. Harus dipikirkan peluang mana yang terbaik untuk Daud,” kata Okto.
Pilihan lawan untuk Daud tidak hanya berhenti pada nama Pierre, tetapi masih terbuka untuk lawan lainnya. Tempat pertandingan untuk Daud juga belum ditentukan. Jika Daud bertanding di Indonesia, akan membawa konsekuensi berat bagi promotor, yaitu minimnya sponsor yang mau mendukung pertandingan.
Daud sendiri merasa siap menghadapi siapa pun. Petinju asal Sukadana, Kalimantan Barat, itu menyerahkan pilihan lawan kepada Mahkota Promotion sebagai promotornya. ”Siapa pun saya siap. Saya sangat bersemangat karena kemenangan atas Malikov berdampak positif bagi masa depan saya di tinju profesional,” ungkap Daud.
Daud kini mencatatkan rekor 38 menang dan 3 kalah, dengan 26 menang KO. Kemenangan atas Malikov tidak lepas dari dukungan sang pelatih, Gabriel Campillo, mantan juara dunia WBA kelas ringan (2009) yang menangani Daud sejak Januari 2018 di Madrid, Spanyol.
”Sejak dilatih Campillo, saya merasakan banyak kemajuan. Sekarang saya lebih sabar menghadapi lawan sehingga bisa mengeluarkan pukulan yang efektif,” kata Daud. (IND)