JAKARTA,KOMPAS-Sebanyak 20 maestro seni siap berbagi pengalaman dengan para pelajar dari seluruh Indonesia dalam Program Belajar Bersama Maestro yang digelar Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan tinggal dan belajar di rumah maestro 2 - 15 Juli 2018 mendatang, para pelajar bisa melihat secara langsung proses-proses kreatif seni langsung dari “dapurnya”.
Ini adalah tahun keempat Program Belajar Bersama Maestro (BBM) digelar sejak dicanangkan pertama kali pada 2015 lalu. Penyelenggaraan BBM tahun ini agak berbeda karena para pelajar tidak lagi diinapkan di hotel tetapi langsung tinggal di rumah masing-masing maestro seni.
Para pelajar yang lolos seleksi akan tinggal selama 14 hari di rumah para maestro. Adapun, setiap maestro akan mengajar 15 peserta didik.
"Mulai tahun ini, anak-anak yang tertarik belajar dengan maestro seni tidak akan menginap di hotel tetapi tinggal bersama para maestro seni karena justru proses hidup bersama ini yang akan menjadi pembelajaran penting bagi mereka,"kata Direktur Kesenian Restu Gunawan, Senin (7/5/2018) saat dihubungi dari Jakarta.
Sebanyak 20 maestro seni yang siap mendampingi para siswa berasal dari bidang seni rupa, pertunjukan, tari, media, dan musik. Para maestro itu meliputi: Didik Ninik Thowok, Gilang Ramadhan, Manteb Soedharsono, Ayu Laksmi, Djaduk Ferianto, Djoko Pekik, Arief Yudhi, Putu Sutawijaya, Dindon WS, Miroto, Angki Purbandono, Nasirun, Ni Nyoman Tjandri, Wangi Indriya, Hanafi, Irwansyah Harahap, Iswadi Pratama, Ni Ketut Arini, Fendi Siregar, dan Made Sidia.
BBM digelar sebagai bentuk apresiasi pemerintah bagi pencapaian dan dedikasi para maestro seni. Peserta yang bisa mengikuti program ini adalah siswa kelas X dan XI SMA/SMK/se-derajat dari seluruh Indonesia.
Pendaftaran Online
Pendaftaran peserta BBM dibuka 15 Mei-2 Juni 2018 secara online melalui website http://bbm.kemdikbud.go.id. Beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi para calon peserta, antara lain mendapatkan surat persetujuan dari orang tua, surat rekomendasi sekolah, membuat video diri terkait motivasi mengikuti BBM, dan membuat tulisan maksimal 300 kata dengan tema "Hubungan Seni dan Penguatan Karakter".
Selain program BBM, pengenalan seni secara langsung kepada para siswa-siswi juga akan digelar melalui program Seniman Masuk Sekolah yang dimulai Juni 2018 mendatang. Rencananya, sebanyak 1.320 seniman akan diterjunkan ke 29 provinsi untuk mengenalkan kesenian kepada anak-anak sekolah dasar dan menengah.
”Program ini bisa direplikasi di daerah-daerah. Tentu 1.320 seniman tidak akan cukup karena ada 200.000-an sekolah di seluruh Indonesia. Sampai sekarang, masih sangat banyak sekolah yang belum terlayani oleh tenaga pengajar seni profesional.,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.