Bentrokan Kembali Terjadi di Perbatasan Israel-Gaza
›
Bentrokan Kembali Terjadi di...
Iklan
Bentrokan Kembali Terjadi di Perbatasan Israel-Gaza
Oleh
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS Pemuda Palestina dan pasukan Israel hari Selasa (15/5/2018) kembali bentrok di beberapa tempat di perbatasan Israel-Jalur Gaza dan sejumlah area di Tepi Barat. Puluhan pemuda Palestina terluka akibat bentrokan tersebut.
Skala bentrokan pada hari Selasa lebih kecil dibandingkan dengan bentrokan pada Senin lalu. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, 61 warga Palestina tewas dan lebih dari 2.700 luka-luka dalam bentrokan berdarah dengan pasukan Israel di perbatasan Israel-Palestina pada Senin lalu itu. Jumlah korban dari warga Palestina itu merupakan terbesar sejak agresi militer Israel ke Jalur Gaza pada 2014.
Otoritas Palestina mengumumkan, mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari sebagai ungkapan berkabung atas korban tewas dari warga Palestina tersebut.
Jalur Gaza dan kota-kota Palestina di Tepi Barat lumpuh total menyusul aksi mogok umum Palestina sejak Senin lalu. Aksi mogok umum tersebut merupakan protes atas pembukaan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jerusalem. Aksi mogok umum dilanjutkan pada Selasa. Aksi itu merupakan reaksi atas jatuhnya korban dalam bentrokan berdarah dengan pasukan Israel. Aksi mogok umum itu sekaligus untuk memperingati 70 tahun hari Nakba yang jatuh pada 15 Mei.
Hari Nakba adalah hari terjadinya eksodus warga Palestina dari kampung halamannya ke negara-negara Arab pada 15 Mei 1948, menyusul dideklarasikannya negara Israel pada 14 Mei 1948. Warga Palestina tahun ini mengumumkan menggelar aksi unjuk rasa melawan Israel yang dinamakan ”Perjalanan Kembali” dimulai Hari Bumi pada 30 Maret lalu hingga hari Nakba pada 15 Mei ini. Korban tewas dari warga Palestina sejak 30 Maret lalu hingga 14 Mei mencapai 108 orang.
Di kota Bethlehem, pemuda Palestina membakar ban-ban mobil. Di kota Ramallah, pemuda Palestina mencoba maju menuju beberapa pos pemeriksaan militer Israel. Pasukan Israel menggunakan gas air mata untuk menghalau ratusan pemuda Palestina.
Di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza, ratusan pemuda Palestina kembali berkumpul dan membakar ban-ban mobil. Namun, mereka belum melakukan gerakan mendobrak kawat berduri yang memisahkan wilayah Jalur Gaza dengan Israel.
Atas jatuhnya korban saat unjuk rasa di Gaza, masyarakat internasional bereaksi keras. Turki, Irlandia, dan Afrika Selatan menarik dubes masing- masing dari Israel sebagai protes atas aksi pasukan Israel. Turki juga meminta Dubes Israel di Ankara segera meninggalkan Turki.
Turki menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar sidang darurat di Istanbul untuk memberikan reaksi atas tindakan semena-mena pasukan Israel itu. Liga Arab dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga dijadwalkan menggelar sidang darurat.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengecam keras kekerasan Israel di Gaza. Melalui laman resmi, Kemlu meminta DK PBB segera bersidang dan mengambil langkah investigasi secara independen.