JAKARTA, KOMPAS— Museum diharapkan menjadi tempat wisata edukasi bagi pelajar/mahasiswa saat mengisi waktu liburan. Dalam suasana hari raya Idul Fitri, sejumlah museum tetap siap melayani pengunjung.
Museum di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta misalnya, selama waktu libur pada 12—20 Juni 2018 tetap terbuka bagi pengunjung. Khusus pada 15 Juni 2018, di hari pertama perayaan Idul Fitri waktu kunjungan dibuka mulai pukul 13.00—17.00. Museum-museum ini antara lain, Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Tekstil, dan Monumen Nasional.
Kepala Satuan Pelayanan Museum Tekstil, Sari Permana, di Jakarta, Rabu (13/6/2018) mengatakan, museum tekstil tetap melayani pengunjung yang datang di libur Hari Raya Idul Fitri ini, termasuk kegiatan pelatihan membatik. Hanya saja, jumlah pengunjung biasanya tidak sebanyak hari biasa karena pengunjung museum tekstil umumnnya kalangan pelajar dari sekolah.
Kepala Satuan Pelayanan Museum Sejarah Jakarta Galih, menyampaikan, pelayanan yang diberikan di museum justru ditingkatkan dari hari biasa. “Pengunjung biasanya membludak di musim liburan seperti ini. Kami siapkan karyawan dengan sistem piket di masa cuti lebaran ini,” katanya.
Layanan yang sama diterapkan di Museum Wayang. Museum yang terletak di Kawasan Kota Tua Jakarta ini tetap menerima kunjungan di masa libur lebaran. Satuan Pelaksana Museum Wayang, Sumardi menyatakan, masyarakat diharapkan memanfaatkan momen ini untuk mengajak anak-anak dan keluarga untuk mengisi waktu liburannya dengan berkunjung ke museum.
“Museum itu tempat belajar yang mengasyikan, terlebih untuk anak-anak. Di museum, banyak nilai budi pekerti yang bisa diajarkan. Nilai karakter kebangsaan juga bisa didapatkan, yakni berupa tatanan, tontonan, dan tuntunan melalui benda-benda sejarah yang dipajang,” ujar Sumardi.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak masyarakat mengisi waktu libur yang panjang, tanggal 11-20 Juni 2018, dengan berkunjung ke museum atau cagar budaya yang ada di daerah masing-masing. (Kompas, 12/6/2018).
Kepala Museum Nasional, Siswanto menuturkan, Museum Nasional Indonesia biasanya lebih ramai kunjungan perorangan ataupun keluarga di musim liburan seperti saat ini. “Di hari biasa, rombongan yang datang biasanya dari sekolah atau institusi tertentu sehingga sudah dijadwalkan lebih dulu,” katanya.
Iin Lestari (27) berpendapat, mengisi waktu liburan dengan datang ke museum memiliki manfaat yang baik bagi anaknya. Saat diajak ke museum, anaknya, Virgi (5), banyak bertanya tentang benda-benda yang dipamerkan. “Selain menambah kedekatan dengan anak, saya juga bisa sekaligus memberikan edukasi mengenai seni dan budaya ke anak. Orangtua memang harus ikut belajar karena mau tidak mau kita yang menjelaskan makna dari benda yang dipamerkan di museum,” tuturnya.
Siswanto menambahkan, Museum Nasional Indonesia saat ini sedang mempersiapkan pembukaan Gedung A yang masih direnovasi. Rencananya, Gedung A akan dibuka menjelang pergelaran Asian Games pada Agustus 2018 ini. “Museum Nasional diharapkan bisa semakin menyajikan nilai-nilai bangsa Indonesia dan pembelajaran yang berguna bagi pengunjung. Dengan konsep story line, museum tidak lagi menyajikan benda mati, tetapi bisa menceritakan alur kisah sejarah dan karakter bangsa,” ucapnya.