SUMENEP, KOMPAS- Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak cepat menangani bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumenep, Rabu 13 Juni 2018 malam dengan mengirimkan bantuan dan mendirikan posko-posko di beberapa lokasi.
Langkah penanganan dampak bencana ini, lanjutnya, dikoordinir langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim yang dibantu oleh BPBD Kabupaten Sumenep.
Dinas Sosial Provinsi Jatim kata Kepala Biro Humas Pemprov Jatim Benny Sampirwanto, Kamis (14/6/2018), juga langsung mengirimkan bantuan kepada masyarakat korban bencana.
Beberapa bantuan telah dikirimkan Pemprov Jatim ke lokasi, seperti tenda serbaguna sebanyak dua unit, matras, tenda gunung 100 lembar, 30 kasur, selimut dan paket sandang. Selain itu ditambah berbagai bantuan pangan, seperti lauk pauk, minyak goreng, mie instan, kecap dan ikan kaleng/sarden.
“Kepala BPBD Jatim juga sudah meluncur ke lokasi tadi pagi dan Dinas Sosial Provinsi Jatim juga sudah menyerahkan bantuan langsung ke korban,” jelasnya.
Penanganan pasca bencana ini, lanjutnya, dilakukan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI/Polri dan dibantu oleh masyarakat setempat. Personil Tagana yang terlibat berasal dari Sumenep sebanyak 37 orang dan Pemprov Jatim 20 orang.
Gempa bumi dengan kekuatan 4,7 SR mengguncang wilayah Sumenep, Rabu, 13 Juni 2018 sekira pukul 20.06 WIB. Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget menyebutkan, pusat gempa berada di timur laut Kota Sumenep dengan koordinat 6,91˚ LS; 113,95˚ BT atau sekira 17 km dari pusat kota Sumenep dengan kedalaman gempa 15 km.
Gempa dirasakan warga di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Manding, Dasuk, Batu Putih, Ambunten dan Pasongsongan. Dua kecamatan yang terdampak paling parah kerusakan rumah terjadi di Batuputih sebanyak 11 rumah rusak berat, 4 rusak sedang dan 21 rusak ringan, serta di Kec. Dasuk dilaporkan satu rumah