SAINT PETERSBURG, KAMIS Tanpa melihat status sebagai tuan rumah, Rusia bisa dibilang sebagai tim paling mengejutkan dalam dua laga penyisihan grup Piala Dunia 2018 ini. Sebagai tim dengan peringkat FIFA terendah di turnamen, tim berjuluk ”Sbornaya” itu justru tampil fantastis dan mengalahkan lawan-lawannya dengan skor meyakinkan, 5-0 atas Arab Saudi dan 3-1 atas Mesir.
Dengan hasil itu, ditambah kemenangan Uruguay 1-0 atas Arab Saudi, Rusia pun menjadi tim pertama yang lolos dari penyisihan grup. Melihat grafik permainan yang mengesankan tersebut, tak tertutup kemungkinan negara yang dahulu bernama Uni Soviet itu bisa melangkah jauh di Piala Dunia.
Partisipasi Rusia di Piala Dunia kali ini tergolong dipandang sebelah mata. Bahkan, warga negaranya sendiri meragukan kapasitas Sbornaya untuk bersaing dengan tim-tim terbaik dari belahan dunia lain.
Rusia menyongsong Piala Dunia dengan rekam jejak yang sangat buruk. Tim asuhan Pelatih Stanislav Cherchesov ini hanya sekali menang dalam delapan laga uji coba sejak Oktober 2017 hingga Juni 2018.
Rusia terakhir kali menang atas Korea Selatan dengan skor 4-2 dalam laga persahabatan di Rusia pada 7 Oktober 2017. Setelah itu, mereka menuai kekalahan dan hasil imbang dalam tujuh laga persahabatan sebelum Piala Dunia, termasuk imbang 1-1 dengan Turki dalam laga persahabatan di Rusia sembilan hari sebelum laga pembuka Piala Dunia 2018.
Di sisi lain, mereka pun berperingkat FIFA terendah dari 32 tim peserta Piala Dunia. Rusia berada di peringkat ke-70 dunia. Adapun tiga pesaingnya di Grup A berada di peringkat jauh lebih tinggi, Uruguay di peringkat ke-14, Mesir (45), dan Arab Saudi (67).
Meski demikian, peringkat dunia tak menjamin apa pun. Di dua laga awal Piala Dunia, Rusia justru tampil sangat menjanjikan. Singa Padang Pasir, Arab Saudi, mereka libas 5-0. Ketangguhan Piramida Mesir mereka runtuhkan 3-1.
”Saya pikir keberhasilan ini sangat penting, dan terlebih lagi karena tidak ada yang benar-benar mengharapkannya,” kata Maxim Trudolyubov, jurnalis di salah satu harian terbesar di Rusia, Vedomosti, Kamis (21/6/2018).
Lolos ke babak 16 besar menjadi prestasi terbaik Rusia di Piala Dunia sejak Uni Soviet bubar pada 1991. Hasil itu pun memberikan euforia positif di tubuh skuad dan warga Rusia. ”Kalau ditanya, apakah itu hari paling bahagia dalam hidup saya, jawabannya iya. Dan, saya harap masih ada lagi yang akan datang,” kata Pelatih Rusia Stansislav Cherchesov.
Mengincar juara grup
Saat ini, praktis persaingan di Grup A hanya milik Rusia dan Uruguay, terutama dalam perebutan juara grup. Pada laga lainnya, Uruguay pun berhasil meraih dua kemenangan, yakni 1-0 atas Mesir dan 1-0 atas Arab Saudi. Sementara itu, Mesir dan Arab Saudi sudah pasti ”angkat koper” lebih dahulu.
Rusia maupun Uruguay pasti mengincar menjadi yang terbaik di grup. Sebab, capaian itu setidaknya bisa membuat langkah mereka lebih ”ringan” di babak 16 besar. Dengan menjadi juara grup, mereka akan melawan peringkat kedua dari Grup B yang dihuni Portugal, Spanyol, Iran, dan Maroko.
”Piala Dunia masih jauh dari selesai. Sekarang kami ingin bersaing untuk tempat pertama di grup,” tutur penyerang Rusia, Artem Dzyuba, dikutip FIFA, Rabu (20/6/2018).
Meski demikian, Rusia harus tetap membumi. Sebab, persaingan sesungguhnya relatif baru akan terjadi ketika mereka bertemu Uruguay di laga pamungkas Grup A, Senin (25/6/2018). Jika bisa melewati hadangan Uruguay, Rusia boleh jadi benar-benar akan mengancam di babak gugur nanti.
Namun, melawan Uruguay tak akan mudah. Tim asal Amerika Latin itu memang tampil agak lambat, tetapi penampilan mereka terus meningkat. Apalagi, ketajaman penyerang andalannya, Luis Suarez, sudah mulai kembali di laga lawan Arab Saudi saat ia mencetak gol tunggal.
Itu adalah gol ke-52 dari 100 laga Suarez bersama tim berjuluk ”La Celeste” itu. Ia pun tampak sudah lebih dewasa dibanding ketika berulah membuat handball saat lawan Ghana di Piala Dunia 2010, dan menggigit bahu bek Italia Giorgio Chiellini ketika melawan Italia di Piala Dunia 2014.
”Dia adalah pemain yang sangat penting. Dia selalu punya potensi untuk mencetak gol,” ujar Pelatih Uruguay Oscar Tabarez. (AFP/REUTERS/BBC/DRI)