Jakarta, Kompas – Keberhasilan siswa ternyata sangat ditentukan oleh kualitas guru yang mengajar di sekolah. Kajian Asian Philanthropy Circle (APC) menunjukkan, kualitas guru adalah pendorong terkuat pencapaian siswa. Siswa yang memiliki guru yang baik lebih besar peluangnya berhasil dibandingkan siswa yang memiliki guru kurang baik, meskipun kualitas siswa tersebut sama.
Kajian APC itu diuraikan Wakil Direktur Pendidikan Dasar Yayasan Bhakti Tanoto (Tanoto Foundation) Margaretha Ari Widowati dalam halalbihalal dengan pimpinan media massa di Indonesia, Kamis (12/7/2018) di Jakarta. Dalam acara itu hadir pula, antara lain Direktur Utama Tanoto Foundation Dr J Satrijo Tanudjojo dan Direktur Raja Garuda Mas (RGM) Anderson Tanoto. Tanoto Foundation, adalah lembaga filantropi yang didirikan oleh pendiri RGM Sukanto Tanoto dan istrinya, Tinah Bingie Tanoto sejak tahun 1981, serta berfokus pada bidang pendidikan.
Anderson menyebutkan, sejak didirikan Tanoto Foundation memberikan beasiswa kepada ratusan siswa di Indonesia. “Setiap tahun bisa lebih dari 400 mahasiswa yang menerima beasiswa. Namun, mulai tahun 2018, kami bersama dengan lembaga filantropi lainnya juga terlibat dalam program APC untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,”jelasnya. Dana yang disiapkan untuk kegiatan sosial pemberdayaan masyarakat itu bisa mencapai Rp 150 miliar per tahun.
Keberhasilan siswa
Mengutip data kajian APC, Ari Widowati menjelaskan, dua siswa dengan kualitas yang sama dalam waktu yang bersamaan, jika ditangani oleh guru yang berbeda kualitasnya akan menunjukkan capaian yang berbeda pula. Guru yang baik akan berkontribusi pada siswa dengan keberhasilan hingga 90 persen. Guru yang kurang baik membuat tingkat keberhasilan siswa hanya mencapai 37 persen.
“Oleh karena itu, kami akan terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas guru di Indonesia,”ungkap Ari lagi. Berbagai program untuk meningkatkan kualitas guru itu dilakukan Tanoto Foundation sejak 2010, terutama di daerah operasional RGM. Namun, mulai tahun 2018 dikembangkan di luar wilayah usaha perusahaan, yang meliputi 14 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Menurut Ari Widowati, program peningkatan kualitas guru itu pada tahap awal difokuskan pada 426 sekolah, dan akan terus dikembangkan hingga lima tahun ke depan. Harapannya, sekitar 12.000 sekolah bisa dijangkau Tanoto Foundation, yang bekerja sama dengan lembaga filantropi lainnya, sehingga kualitas gurunya semakin meningkat, dan pada gilirannya meningkatkan kualitas capaian siswa dari sekolah itu.
Selain kualitas guru, kajian APC memperlihatkan, yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia, melalui pendidikan, adalah kepemimpinan dan manajemen sekolah, pendidikan anak usia dini (PAUD), serta pendidikan vokasi. Berbagi peran dengan lembaga filantropi lain, Tanoto Foundation juga akan menitik-beratkan kegiatannya menopang program APC dalam memperbaiki kualitas dan manajemen sekolah, serta meningkatkan kualitas PAUD.
Hanya dua persen kepala sekolah di Indonesia yang menjalani dan menuntaskan pelatihan, sebelum menjabat. "Kapasitas kepala sekolah butuh peningkatan, karena akan mempengaruhi kualitas sekolah dan siswa yang dihasilkannya,"jelas Ari. Bahkan, sesuai kajian APC, 72 persen keberhasilan siswa didik ditentukan oleh kualitas kepala sekolah dan manajemen sekolah.
Sesuai data Kementerian Kesehatan, sekitar 29 persen anak di negeri ini mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (stunting) dan kekurangan gizi.
Hanya 58 persen anak di negeri ini yang mendapatkan pendidikan sejak usia dini. Padahal, jelas Ari lagi, pendidikan yang diperoleh anak pada usia dini akan sangat membantu keberhasilan pendidikan mereka pada masa-masa berikutnya. Oleh sebab itu, Tanoto Foundation pun melibatkan diri dalam peningkatan kualitas PAUD.
Kedua orangtuanya itu berfokus dalam bidang pendidikan, karena percaya pendidikan merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.
Anderson menambahkan, yayasan yang didirikan kedua orangtuanya itu berfokus dalam bidang pendidikan, karena percaya pendidikan merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendidikan pula, keluarganya percaya setiap orang akan mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan potensinya secara penuh.