TBILISI, RABU — Era digitalisasi informasi tidak hanya mempersempit ruang publik, tetapi juga ruang gerak pemerintah. Untuk itu, komitmen bersama untuk terus menjaga demokrasi secara konsisten menjadi penting.
”Saat ini, pemerintah tidak dengan mudah menyampaikan fakta ketika harus berhadapan dengan sentimen dari kelompok radikal atau kelompok dengan perspektif yang berseberangan,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima harian Kompas, Rabu (18/7/2018).
Moeldoko yang memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan Dewan Pengarah Open Government Partnership (OGP) Summit 2018 di Tbilisi, Georgia, 17-19 Juli 2018, mengajak pemerintah global untuk tetap menjaga ruang kebebasan berpendapat publik dan konsisten dalam menyampaikan informasi yang berbasiskan fakta kepada masyarakat. Dengan demikian, ada konsistensi demokrasi yang terjaga.
Pertemuan Dewan Pengarah OGP dihadiri para menteri dari 11 negara. Mereka mewakili 75 negara anggota OGP dan 11 perwakilan organisasi masyarakat dunia yang terpilih sebagai Dewan Pengarah OGP. Negara-negara dewan pengarah tersebut antara lain Georgia, Kanada, Perancis, dan Korea Selatan.
Isu kebebasan berpendapat
Salah satu isu utama pada pertemuan ini adalah bagaimana kerja sama multilateral OGP yang terdiri atas 75 negara dapat bersama-sama menghadapi isu menyempitnya ruang kebebasan berpendapat serta meningkatnya ancaman pada sistem demokrasi, radikalisme, dan intoleransi.
”Demokrasi memerlukan keseimbangan pengaruh di antara semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah,” ujar Moeldoko.
Indonesia pun, lanjut Moeldoko, sanggup memimpin usaha advokasi terkait dengan komitmen antikorupsi, khususnya melalui inisiatif keterbukaan pemilikan (beneficial ownership/BO).
”Pemerintah telah menyusun regulasi yang memungkinkan terciptanya BO, yakni Perpres Nomor 13 Tahun 2018 sebagai bagian dari usaha pencegahan korupsi,” ucap Moeldoko.
Ia juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk tetap memimpin penerapan nilai keterbukaan pemerintah, khususnya di kawasan Asia. Pernyataan ini disambut baik oleh seluruh peserta rapat Dewan Pengarah OGP Summit 2018.
Di sela rangkaian KTT OGP, pada malam hari, Moeldoko berbincang santai dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon serta Duta Besar RI untuk Ukraina merangkap Georgia dan Armenia Yuddy Chrisnandi sembari makan malam. Dalam pertemuan santai itu, situasi politik Indonesia dalam negeri dibahas pula. Moeldoko meyakini, pilkada dan pemilu tak akan memecah belah bangsa.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.