Pameran seni koleksi Istana Kepresidenan yang digelar memeringati hari kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, kembali menjadi cermin semangat juang bangsa. Di perhelatannya yang ketiga, pameran ini didedikasikan untuk memompa semangat atlet Indonesia dalam Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang.
Acara pembukaan pameran seni koleksi Istana Kepresidenan dibuka Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, , di Jakarta, Jumat (3/8/2018). Puan berpesan agar pameran ini dapat menginspirasi dan mengedukasi sekaligus tempat rekreasi bagi masyarakat.
"Tempat ini akan menjadi salah satu tujuan wisata seni bagi para tamu Asian Games ke-18. Ada sekitar 16.000 wisatawan asing yang akan mendatangi galeri ini," katanya.
"Tema yang diusung dalam pameran seni koleksi Istana Kepresidenan yang ketiga ini adalah Indonesia Semangat Dunia. Berdasarkan tema ini, maka karya-karya seni yang ditampilkan merupakan cerminan semangat yang membara untuk bergerak maju," kata Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden.
Heru menyampaikan, ada 45 karya seni hasil karya 34 seniman. Keistimewaan dalam pameran ini selain menampilkan 38 lukisan, ditampilkan juga 4 karya seni patung dan 3 karya seni kriya.
"Tema ini disinergikan dengan Asian Games ke-18. Menurut Heru, saat Asian Games menjadi perhelatan olahraga, pameran seni adalah perhelatan olah rasa," kata dia.
Menurut Heru, ada tiga karya seni yang menjadi ikon dalam pameran seni. Ketiganya adalah patung "Pemanah" karya seniman Hungaria Zsigmond Kisfaludi Strobl tahun 1919, lukisan "Memanah" karya Hendrik "Henk" Hermanus Joel Ngantung (1944), dan lukisan "Perkelahian dengan Singa" karya Raden Saleh Syarif Bustaman (1870).
"Pameran karya seni yang ditampilkan disesuaikan dengan semangat juang rakyat Indonesia di bulan kemerdekaan,” kata Heru.
Semangat Asian Games 2018
Amir Sidharta, kurator pameran seni koleksi Istana Kepresidenan, menyampaikan, patung "Pemanah" karya Strobl asal Hongaria membuat Bung Karno terkesan. Patung ini adalah lambang kesatriaan bangsa timur dan selatan. Patung ini pun secara ekspresif menunjukkan semangat perjuangan.
Lukisan "Memanah" karya Henk Ngantung juga menjadi saksi sejarah. Lukisan yang sebagian tubuhnya menggunakan Soekarno sebagai modelnya ini menjadi saksi dari detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di beranda rumah itu. Lukisan yang awalnya dibuat di atas triplek ini jadi salah satu favorit sang proklamator.
Dalam pemahaman Bung Karno, memanah adalah lambang kesatriaan dan keterampilan yang mengkristal dalam kebudayaan Jawa. Apabila bagi bangsa Eropa, senapan adalah senjatanya, bagi Indonesia, panah adalah senjata kita,” kata Amir.
Semangat juang lainnya tercermin dalam lukisan "Perkelahian dengan Singa" karya Raden Saleh Syarif Bustaman. Lukisan yang juga dikenal dengan julukan “Antara Hidup dan Mati” ini mengkisahkan bagaimana rakyat Indonesia berjuang mempertahankan hidupnya.
Kurator lainnya, Watie Moerany mengatakan, perjuangan Indonesia juga berkaitan dengan makna-makna yang terdapat dalam olahraga. Perjuangan kemerdekaan Indonesia merupakan hasil kerja sama, kreativitas, keberagaman, dan pantang menyerah, Karakter inilah yang pada akhirnya dapat membawa Indonesia ke masa depan yang merdeka.
“Untuk menyesuaikan peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-73 dengan Asian Games ke-18, pameran seni ini dibagi menjadi tiga bagian. Ada bagian Perjuangan Bangsa yang Bersatu dalam keragaman, bergotong-royong, bersama mencipta karya dan menjadi warga dunia menyongsong masa depan,” kata Watie.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, pameran seni ini telah dikemas dengan menarik agar kaum muda tertarik untuk datang dan mempelajari sejarah perjuangan Indonesia. Harapannya, sejalan dengan pelaksanaan Asian Games 2018, pameran seni dapat membuat anak-anak muda mengenal dan melestarikan budaya bangsa.