Polisi Bongkar Transaksi Ilegal Aparatur Sipil Negara dan Pilot
JAKARTA, KOMPAS — Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Dua membongkar transaksi ilegal antara pilot dan oknum aparatur sipil negara. Pilot berinisial GS kedapatan menyerahkan sabu seberat 0,8 gram kepada BC yang juga ASN di Kementerian Perhubungan. Polisi masih mendalami asal muasal barang haram itu dan motif pemberian sabu tersebut. Penyelidikan polisi ini terkait dengan profesi BC sebagai penguji siswa sekolah penerbangan dan penguji para pilot dalam ujian teori, ujian simulator, ataupun ujian menerbangkan pesawat.Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Minggu (5/8/2018), di Jakarta, menuturkan setelah menangkap kedua tersangka, polisi menggeledah rumah tersangka di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, dan Cipayung, Jakarta Timur. Di rumah para tersangka polisi menemukan bong, tetapi tidak menemukan sabu. Argo menjelaskan, GS mendapatkan sabu dari seseorang berinisial G yang kini masih buron. GS membeli sabu seberat 2 gram dengan harga Rp 3,2 juta, kemudian menyerahkan 0,8 gram kepada BC. "GS sudah tiga kali memberikan sabu kepada BC. GS memberikan sabu secara cuma-cuma. GS sudah empat tahun memakai sabu, sedangkan BC sudah 10 tahun memakai sabu," kata Argo.Adapun transaksi ilegal antara GS dan BC digagalkan petugas di tempat parkir Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (2/8/2018). Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan GS memberikan sabu atas permintaan BC. Sebelum kepergok petugas, BC menunggu di tempat parkir Bandara Halim Perdanakusuma sampai GS muncul.Jean belum memastikan apakah sabu yang diberikan GS itu terkait dengan kewenangan BC meluluskan pilot yang ikut tes atau tidak. Kepastian ke arah sana masih dalam penyelidikan polisi. "GS datang ke Jakarta untuk tes simulator karena dia bekerja di maskapai penerbangan asing. Setiap enam bulan sekali dia ikut tes. GS mengaku dua hari sebelum ditangkap dia mengonsumsi sabu," kata Jean. Pesanan pramugariMasih terkait dengan narkoba, Unit Satuan Reskrin Kepolisian Sektor Neglasari, Polres Metro Tangerang Kota menangkap dua kurir narkoba berinisial SR (31) dan MHR (19). Polisi menangkap keduanya saat akan mengantarkan 0,25 gram sabu pesanan seorang pramugari. Adapun penangkapan dilakukan di lokasi parkir sepeda motor Apartemen Aeropolis, Neglasari, Kota Tangerang, Selasa (31/7) tengah malam. Sesaat setelah penangkapan, polisi mengamankan dua orang itu dan menyita sejumlah barang bukti. "Kami mencurigai gerak-gerik mereka. Begitu dilakukan penggeledahan terhadap MHR, anggota menemukan sabu yang dibungkus plastik kecil dalam saku celana tersangka," kata Kepala Polsek Neglasari, Komisaris Robinson Manurung di Kota Tangerang, Minggu kemarin.Kepada polisi, SR mengaku ia mendapatkan barang itu dari seseorang berinisial RO senilai Rp 400.000 di Poris Jaya, Batuceper, Kota Tangerang. Manurung mengatakan, lokasi apartemen tempat penangkapan itu merupakan salah satu titik fokus pemberantasan penyalahgunaan narkoba. "Dan terbukti, saat anggota sedang observasi, petugas kami menangkap dua orang, SR dan MHR yang membawa sabu yang disimpan dalam saku celananya," kata Kepala Polsek Neglasari Komisaris Robinson Manurung. Menurut Robinson, saat ini pihaknya masih meminta keterangan kepada dua tersangka dan mengembangkan kasus tersebut. Dalam pengakuan kepada polisi, tersangka MHR mengatakan, ia datang ke tempat itu karena disuruh mengatakan barang pesanan dari seorang perempuan yang menginap di apartemen tersebut. Ia mengaku, baru pertama kali mengantarkan barang titipan tersebut. "Makanya, kami masih mengembangkan kasus ini, termasuk mencari orang pemesan sekaligus yang akan menerima barang titipan berisi sabu tersebut," kata Robinson. (WAD/PIN)
