logo Kompas.id
Lain-lainRoda-roda Niaga yang Makin...
Iklan

Roda-roda Niaga yang Makin Beragam

Oleh
Stefanus Osa Triyatna
· 6 menit baca

Pembangunan infrastruktur terus digenjot, terlihat di hampir seluruh sudut Tanah Air. Harga komoditas perkebunan dan pertambangan yang terus menggeliat juga terjadi. Di sini, gerak ekonomi pun mengalir ke sektor otomotif dengan menghangatnya pasar mobil niaga. Angin segar pembangunan infrastruktur dimanfaatkan para pemain kendaraan niaga atau komersial untuk saling berkompetisi. Konsumen pun makin memiliki banyak pilihan, baik di segmen berkapasitas kecil maupun besar, seperti terlihat di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 di ICE BSD, Tangerang, 2-12 Aguustus 2018. Di Hall 3A yang dikhususkan untuk kendaraan niaga, berbagai truk, bus, hingga pikap saling berkompetisi menunjukkan kebolehannya.Ketatnya persaingan itu dirasakan pabrikan kendaraan komersial, seperti UD Trucks, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Tata, dan FAW. Beberapa pabrikan karoseri pun tak mau kalah, seperti Laksana, Adi Putro, dan Tentrem.UD Trucks, yang telah hadir di Indonesia sejak 35 tahun, dalam catatannya menyebutkan, "Dunia berubah sangat cepat, memengaruhi segala hal, termasuk bisnis transportasi. Menghadapi perubahan itu dibutuhkan tidak sekadar adaptasi dan fleksibilitas, tetapi juga kemauan ekstra."Aloysius Chrisnoadhi, CEO Astra International-UD Trucks, dalam peluncuran sejumlah produk andalan UD Trucks, mengatakan, membaiknya sektor infrastruktur, terutama infrastruktur jalan, akan diikuti dengan geliat di sektor distribusi dan logistik. Solusi yang dijadikan andalan UD Truks untuk memenuhi sektor itu adalah truk Quester dan Kuzer.Segmen yang sama juga menjadi sasaran bagi Mitsubishi Fuso. Bermain di segmen truk medium, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributornya menggempur pasar dengan lima model Fighter dengan transmisi manual, mulai dari FM65FS Hi Gear (4X2), FM65FS, FM65FL Hi Gear (4X2), FN61FM HD (6X2), hingga FN62F HD (6X4). Untuk memikat pengunjung, Mitsubishi Fuso menghadirkan truk konsep terbaru yang disebut The Super Great V "Spider", yakni truk konsep dengan empat tangan derek yang menggambarkan multifungsi kendaraan niaga yang kuat.Presiden Direktur KTB Atsushi Kurita menegaskan, "Spider merefleksikan kesan multifungsi, andal, dan \'kendaraan kerja\' yang bertenaga."Di segmen truk ringan, PT Isuzu Astra Motor Indonesia melihat respons positif konsumen terhadap model terbarunya, Isuzu Traga. Dimensi kargo yang terhitung besar di kelasnya ini memiliki panjang 2.810 mm dan lebar 1.620 mm serta ruang kargo 4,6 meter persegi. Di GIIAS, bak pikap Traga diisi lebih kurang 60 galon air atau lebih banyak 12 galon dari kompetitornya untuk menunjukkan kapasitas muat."Respons positif ini menjadikan Isuzu mulai memproduksi tahun depan untuk pasar Asia Tenggara. Melihat target global menunjukkan komitmen menghasilkan produk Euro 4 pada 2021, Isuzu sendiri siap menghadapinya dengan berbagai produk unggulan, tetapi targetnya akan dimulai dengan Isuzu GIGA," kata Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Ernando Demily.Selain Traga, Isuzu mengandalkan truk ringan enam roda Isuzu Elf NMR81 dan truk medium duty-heavy duty berteknologi common rail Isuzu GIGA FVR 34U (4X2) dengan dimensi terpanjang di kelasnya. Dimensi FVR ini terlihat sudah mengikuti regulasi panjang maksimum mobil di kelas medium duty, yaitu 12 meter. Ada juga Isuzu ELF NLR55 BLX berbentuk mikrobus 4 roda yang memiliki dimensi panjang sehingga mampu menampung penumpang yang maksimal. Tak ingin kalah dengan industri kendaraan komersial Jepang dan Eropa yang mendominasi pasar kendaraan niaga di Indonesia, pabrikan India Tata Motors juga unjuk gigi. PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), agen pemegang merek Tata Motors di Indonesia, menggebrak pasar dengan truk gambot Tata Prima 3338K (8X4).Pembangunan infrastruktur di Indonesia disebut-sebut inspirasi bagi Tata. Segmen 8X4 secara bertahap diyakini akan tumbuh positif. Dengan pergeseran ke arah transportasi muatan terukur, kendaraan 8X4 memberikan produktivitas dan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan 6X4 tradisional.Presiden Direktur TMDI Biswadev Sengupta mengatakan, "Tata Prima 3338K menjadi andalan terbaru Tata di segmen konstruksi dan pertambangan. Model ini meningkatkan kepercayaan kami dalam bersaing di pasar kendaraan niaga nasional, apalagi pilihan Tata Prima bagi pelanggan korporasi di Indonesia semakin luas."Tata Prima 3338K memiliki kapasitas angkut 33 ton dengan kemampuan mesin 375 PS dan memiliki teknologi transmisi Eaton Transmission 9 percepatan. Aplikasi yang sesuai untuk truk ini adalah pertambangan (pengangkutan batubara), konstruksi berat, pengangkutan alat berat, dan relokasi mesin.Dalam catatan Kompas, pabrikan India ini merambah pasar otomotif nasional secara bertahap. Tak sampai 10 tahun belakangan ini, India sesungguhnya mulai secara bertahap memperkenalkan produknya. Edukasi kepada calon konsumen dianggap sebagai kunci untuk memenangkan pasar otomotif Indonesia.Belakangan ini, Tata sudah mulai didukung customer care "Peace of Mind" yang menjadi program uniknya. Mulai dari menjanjikan garansi terbaik di kelasnya, jaminan ketersediaan suku cadang, hingga layanan 24 jam 7 hari on road assistance. Bahkan, Tata Motors memperkuat jaringan sebanyak lebih dari 300 gerai yang dinamakan Customer Touch Points.Angkutan perdesaanDi tengah kekuatan kendaraan-kendaraan komersial raksasa dari luar negeri, karya anak Indonesia kembali diperkenalkan. "Truk" mungil serbaguna yang beberapa kali mencuri perhatian dan mendapatkan pujian Presiden Joko Widodo pada ajang pameran GIIAS dan IIMS beberapa bulan lalu ini dikenal sebagai AMMDes atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan.Beberapa unit AMMDes dengan desain bak terbuka yang berguna untuk membidik kebutuhan masyarakat perdesaan, seperti mengangkut hasil bumi dari perkebunan, mesin perontok gabah, mesin pemutih beras, pengangkut pompa air, dan genset, ditampilkan berjejer kembali di ajang GIIAS. Begitu mungilnya kendaraan ini membuat anak-anak pun tergoda untuk menaiki dan duduk di belakang kemudi.Tipe mesin AMMDes berupa diesel 14 HP pada putaran 2.400 rpm dengan starter elektrik. Kapasitas tangki bahan bakar 20 liter dan menggunakan penggerak roda belakang. Namun, suspensi sudah dirancang di bagian belakang (trailing arm) dan depan (double arm). Sistem pengereman menggunakan empat rem depan maupun belakang.Dimensi ban menggunakan ukuran M/T 185/80 R13. Tenaga listriknya menggunakan aki kering 12 volt/65 ampere. Beban kendaraan 800 kg dan hanya diperuntukkan bagi dua orang.Bagi orang dewasa, desain kabin yang kecil agaknya membutuhkan kehati-hatian saat ingin mengemudikan mobil ini. Saat berada di dalam kabin, desain pintu sederhana pun membuat pengemudi harus membuka pintu melalui jendela dengan menarik tuas di sisi luarnya.Sementara Astra Otoparts juga ikut berkontribusi serupa untuk menunjukkan desain khas perdesaan bernama Wintor Cartenz 700 dan Wintor Composter 500. Keduanya didesain untuk membantu mengangkut kelapa sawit. Alat angkut mini ini dapat memudahkan petani saat tandan kelapa sawit dipanen dari pohon ke pohon karena jarak antar-pohon yang sempit tak semua bisa dilalui truk engkel. Dengan demikian, petani tak perlu memanggul kelapa sawit lagi.Seluruh kendaraan komersial memang memiliki fitur-fitur yang mumpuni. Desain dirancang sesuai kebutuhan Indonesia yang sangat luas dan beragam ini.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000