logo Kompas.id
Lain-lainJateng Jadi Percontohan...
Iklan

Jateng Jadi Percontohan Pemanfaatan Energi

Oleh
· 3 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Jawa Tengah menjadi tempat pelaksanaan empat proyek Program Dukungan Lingkungan Fase 3 atau ESP3Danida-Denmark. Pengembangan sumber energi dari sampah domestik, limbah industri kecil, dan pemanfaatan sinar surya dikerjakan untuk mengatasi permasalahan energi sekaligus berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca."Kami berharap keempat program itu selesai dan bisa ditiru banyak tempat," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko di Semarang, Senin (6/8/2018).Ia menunjukkan program pemanenan biogas dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jateng. Dari dua zona seluas 9 hektar, ada potensi 0,8 megawatt yang bisa dimanfaatkan dari biogas methane (CH4). Jumlah itu diperkirakan bisa memenuhi suplai listrik dari PT Bumi Pandanaran Sejahtera, BUMD Kota Semarang, ke PLN selama 16 tahun.Saat ini, proyeknya masih berlangsung. Pembangunannya sedang menunggu mesin dari Spanyol serta studi penyambungan PLN. Program senilai Rp 71 miliar, termasuk bantuan ESP3 Rp 44 miliar, itu menurut rencana beroperasi pada November 2018, seiring berakhirnya program ESP3 Danida-Denmark tahun ini.Selain proyek TPA Jatibarang, program ESP3 juga bakal mengolah limbah cair dari pengolahan tepung aren menjadi mi di Klaten. Sementara di Cilacap, ESP3 akan memfasilitasi pemanfaatan sampah domestik TPA Tritih Lor menjadi refuse derived fuel (RDF) substitusi batubara yang digunakan pabrik semen PT Holcim Indonesia.Sementara di Jepara, pemda setempat bersama ESP3 akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Parang, Pulau Genting, dan Pulau Nyamuk. Ketiganya adalah pulau kecil berpenghuni yang membentuk gugusan Kepulauan Karimunjawa. Di Jepara, daerah dengan rasio elektrifikasi 80 persen atau terendah di Jateng, selama ini bergantung pada bahan bakar minyak yang kerap telat ketika cuaca buruk datang."Selain menyelesaikan permasalahan lingkungan dan menyediakan sumber energi, program ini sangat berpotensi ikut meningkatkan pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat setempat," katanya.Di samping itu, Sujarwanto mengatakan, program ini mendorong kerja sama antara pemda dan pemerintah pusat. Pemda aktif dalam pembiayaan. Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyediakan zona baru sebagai tempat pembuangan, seperti yang dilakukan di Jatibarang. InspirasiEmil Salim, Senior Programme Officer Development Section Kedutaan Besar Kerajaan Denmark, ingin keempat program ini bisa dikembangkan di sejumlah daerah.Meski belum mengalkulasi dampak keempat program ini, ESP3 berharap keempat program itu menginspirasi daerah lain untuk mereplikasinya sesuai potensi dan tantangannya masing-masing. Secara nasional, dalam memenuhi kebutuhan energi, Indonesia memiliki target bauran energi 23 persen pada 2025.Ke depannya, dia juga berharap program ini bisa mendukung pertumbuhan hijau serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Pada Kesepakatan Paris, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan luar negeri. (ICH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000