JAKARTA, KOMPAS – Nokia kembali menegaskan kehadirannya di pasar ponsel pintar Indonesia dengan meluncurkan produk terbaru, Nokia 6.1 Plus, Kamis (6/9/2018). Dengan sejumlah fitur andalan, ponsel yang dibanderol seharga Rp 3.399.000 itu ditargetkan menggaet konsumen milenial berusia 18-33 tahun.
Direktur umum HMD Global Indonesia, Sanmeet Singh Kochhar, meyakini ponsel pintar yang dibuat dengan material premium dan tahan banting masih diminati konsumen Indonesia.
HMD Global, selaku pemegang merek dagang Nokia, mengutamakan rancang bangun yang mengutamakan kenyamanan pengguna daripada sekedar bersaing menjadi yang tercepat menggunakan komponen terbaru.
Ponsel pintar yang dibuat dengan material premium dan tahan banting masih diminati konsumen Indonesia.
Nokia pernah merajai pasar ponsel Indonesia sejak akhir 1990-an hingga sebelum kemunculan sistem operasi Blackberry, Android, dan Ios. Mulai tahun 2009, ponsel Nokia mulai ditinggalkan konsumen yang beralih ke ponsel pintar yang menggunakan ketiga sistem operasi lainnya itu.
Sadar tren pasar sudah beralih, Nokia sempat berinovasi menciptakan ponsel pintar yang berjalan di sistem operasi Windows. Namun, ternyata usaha itu juga gagal menarik minat konsumen. Sistem operasi Windows yang ditanamkan di ponsel pintar Nokia dinilai konsumen tidak ramah pengguna.
Nokia baru mulai menciptakan ponsel Android pada 2017, saat merek dagang Nokia dibeli HMD Global dari Microsoft. Sampai saat ini, Nokia masih berusaha bersaing di pasar ponsel pintar Indonesia yang selama ini dikuasai oleh Samsung dan Oppo.
Berdasarkan data Litbang Kompas, pada 2017 pasar ponsel pintar Indonesia didominasi lima merek, yaitu Samsung, Oppo, Advan, Asus, dan Vivo. Samsung dan Oppo merajai di tempat pertama dan kedua masing-masing dengan pangsa pasar 31,8 persen dan 22,9 persen.
“Kali ini kami menawarkan ponsel yang bukan hanya cantik, tetapi juga canggih dan aman,” ujar Kepala Pemasaran Produk HMD Indonesia, Wayne Tang. Ia menyatakan, Nokia 6.1 Plus yang menggunakan stock Android menawarkan sistem operasi yang paling aman dibandingkan ponsel Android lainnya.
Yang dimaksud stock Android atau Android murni adalah sistem operasi Android murni dari Google yang tidak memiliki program tambahan (bloatware) apa pun dari perusahaan pembuat ponsel. Google menjajikan ponsel yang menggunakan Android murni akan menjadi ponsel yang paling cepat mendapat pembaruan sistem keamanan dan pembaruan sistem operasi.
Wayne menjamin ponsel pintar Nokia mewarisi daya tahan khas Nokia yang telah dikenal pengguna setianya. “Kami telah melalui serangkaian uji ketahanan untuk membuktikan ia tahan digunakan di tempat dengan suhu dan kelembapan ekstrim,” kata Wayne.
Sekilas, Nokia 6.1 Plus terlihat mirip dengan Iphone X yang sama-sama memiliki layar lebar berdimensi 5,8 inci dan notch (cekungan layar di sekitar kamera depan). Belakangan hal ini lumrah diadaptasi sejumlah merek misalnya, Asus, Huawai, Xiomi, dan beberapa merek lain.
Seluruh bodi Nokia 6.1 Plus dilapisi kaca Corning Gorilla Glass 3 yang tahan dari goresan. Di atas kertas, spesifikasi teknis Nokia 6.1 Plus terlihat mumpuni. Ia dibekali dengan prosesor terbaru Qualcomm Snapdragon 636, RAM sebesar 4 GB dan ROM sebesar 64 GB.
Selain itu, Nokia 6.1 Plus juga dilengkapi dengan dua kamera belakang beresolusi 16 MP dan 5 MP, serta kamera depan dengan resolusi 16 MP. Wayne mengatakan, sistem dua kamera belakang itu mampu menghasilkan efek bokeh serupa dengan yang didapat ketika menggunakan kamera profesional.
Ponsel itu akan berjalan dengan sistem Android Oreo, dan dijanjikan segera mendapat pembaruan sistem Andorid Pie terbaru. “Dengan sistem Android terbaru dan prosesor Qualcomm Snapdragon 636, baterai Nokia 6.1 Plus mampu bertahan seharian penuh untuk mendukung aktivitas pengguna,” ujar Wayne. (PANDU WIYOGA)