TOKYO, RABU Topan Jebi merenggut 11 nyawa dan menyebabkan sekitar 600 orang luka-luka. Bandara internasional Kansai, Osaka, sampai Rabu (5/9/2018) masih ditutup kendati topan sudah mereda.
Perdana Menteri Shinzo Abe yang Juli lalu banyak dikritik karena lamban merespons bencana terus melakukan pemutakhiran upaya penyelamatan. ”Pemerintah akan terus melakukan kemungkinan apa saja yang bisa dilakukan untuk menangani masalah dengan sekuat tenaga,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
Topan Jebi dengan kekuatan angin hingga 216 kilometer per jam menerjang Jepang tengah dan barat sejak Selasa dan melumpuhkan aktivitas warga. Topan ini merupakan yang terdahsyat dalam 25 tahun terakhir.
Dari 11 korban tewas, kebanyakan karena tertimpa benda yang terbang diempas topan. Seorang pria berusia sekitar 70 tahun meninggal karena jatuh dari apartemennya setelah dia diterpa topan. Korban lain ditemukan tewas karena jatuh dari atap.
Sebanyak 1,2 juta rumah tidak teraliri listrik. Sejumlah jalan dan jalur kereta api tak bisa dilewati karena tertutup runtuhan benda-benda.
Bandara Kansai yang ditutup sejak Selasa diperkirakan baru bisa dioperasikan kembali dalam beberapa hari ke depan, bahkan bisa sampai sepekan. Sekitar 3.000 penumpang yang terdampar di bandara terpaksa menginap dalam keadaan gelap gulita.
”Agak menakutkan, kami begitu terisolasi,” kata Miki Yamada (25) yang sedianya akan berlibur ke Thailand. Penumpang lain, Hideko Senoo (51), yang akan terbang ke India menggambarkan situasi bandara saat itu, selain gelap, juga sangat panas karena tidak ada pendingin udara.
Para calon penumpang juga merasa haus dan kelaparan, sementara supermarket sudah kehabisan stok. Mesin penjual minuman otomatis tak bisa beroperasi karena tidak ada listrik.
Dijemput dari bandara
Rabu, para penumpang dijemput bus untuk dibawa ke luar bandara. Sebagian diangkut dengan feri ke bandara Kobe, yang merupakan bandara terdekat.
Juru bicara bandara Kansai, Yurino Sanada, mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan berapa jam yang diperlukan untuk mengeluarkan semua penumpang. Namun, dia memastikan pihak bandara akan bekerja sebaik mungkin sampai semua penumpang keluar.
”Saya tidak memperkirakan besarnya kerusakan akibat topan ini,” kata Sanada. Seorang calon penumpang mengatakan, ”Saya tak bisa tidur, tetapi merasa lega karena tadinya saya mengira tak bisa keluar.”
PM Abe melalui akun Twitter resminya mengatakan, pemerintah bekerja keras agar bandara kembali bisa digunakan. ”Kami terus melakukan upaya sekuat tenaga untuk merespons kerusakan akibat bencana dan memperbaiki kembali infrastruktur,” kata Abe dalam Twitter-nya. Sekitar 10 persen ekspor menggunakan bandara Kansai.
Topan Jebi sudah mereda dengan kekuatan 160 kilometer per jam. Namun, banyak kegiatan masih terhenti akibat kerusakan yang ditinggalkan. Universal Studios mengumumkan baru akan buka kembali Kamis ini.
Kerap terjadi
Jepang termasuk negara yang kerap dilanda topan. Tahun 2011, topan Talas mengakibatkan 82 orang tewas. Kemudian pada 2013, badai menerpa selatan Tokyo mengakibatkan 40 orang tewas.
Pada Juli lalu, hujan amat deras selama berhari-hari mengakibatkan banjir dan longsor. Banjir dengan ketinggian hingga ke atap rumah mengepung warga yang tak mau mengungsi. Sekitar 200 orang tewas. PM Abe mendapat kritik keras akibat peristiwa ini.