JAKARTA, KOMPAS Lapangan Tembak Senayan yang akan menjadi arena pertandingan Asian Para Games 2018 mulai dibenahi. Perbaikan di arena itu ditargetkan rampung pada 25 September mendatang.
Hingga Kamis (6/9/2018), telah dilakukan pengecatan dinding di luar dan di dalam bangunan. Arena menembak untuk jarak 10 meter, yang sedianya menggunakan arena di lantai 2, dialihkan ke lantai 1 untuk memudahkan akses atlet.
”Arena dialihkan ke lantai 1 karena pembangunan lift tidak memungkinkan. Hal ini karena aturannya memang hanya boleh (membuat) bangunan temporer,” kata Manajer Arena Menembak Paragames Wisnu.
Pembenahan yang bisa dilakukan dalam bangunan lapangan tembak antara lain penambahan ramp di pintu depan dan belakang, penambahan 16 toilet portable, serta penggantian vinil lantai yang rusak.
Wakil Direktur Arena Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia (Inapgoc) Zainal Asikin mengatakan, perbaikan di arena menembak tergolong cukup banyak karena kondisi bangunan yang sudah tua dan kurang layak. Setelah perbaikan selesai, penyiapan arena dilanjutkan dengan memasang fasilitas pendukung pertandingan.
Pengerjaan instalasi dan fasilitas pendukung di arena-arena yang lain sebagian besar dimulai sekitar tanggal 25 September 2018. Pengerjaannya disesuaikan dengan jadwal setiap pengelola arena. Hal itu misalnya instalasi dan fasilitas pendukung arena goal ball di Balai Kartini, serta arena angkat berat di Balai Sudirman yang dikelola swasta, pemasangannya disesuaikan dengan jadwal pengelola.
Zainal menambahkan, pada setiap arena telah ditunjuk manajer arena yang akan memastikan persiapannya tepat waktu.
Arena di GBK
Penyiapan arena juga akan dilakukan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Arena yang bakal digunakan meliputi Stadion Utama, Lapangan Panahan, Istora, Lapangan Hoki, Stadion Akuatik, dan Hall Basket.
Kebutuhan teknis dan fasilitas pendukung arena pertandingan akan disiapkan Inapgoc. Sementara penyediaan kebutuhan listrik, air, penyejuk ruangan, sarana telekomunikasi dan teknologi informasi, serta penyiapan keamanan dan kebersihan akan ditangani Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) GBK.
Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK GBK Gatot Tetuko menyatakan, penyiapan arena untuk Asian Para Games dirancang temporer, disesuaikan dengan kebutuhan Paralimpiade.
”Kalau membangun permanen, kemungkinan tidak terpakai lagi setelah Asian Para Games,” katanya.
Berdasarkan pemantauan Kompas di Balai Kartini, kemarin, belum terlihat persiapan untuk arena goal ball.
Sales Executive Balai Kartini Aminah Munawaroh mengatakan, pihak Inapgoc telah sepakat menggunakan Rafflesia Grand Ballroom dan Mawar Conference Room untuk arena pertandingan dan tempat latihan bagi atlet. Seluruh fasilitas pendukung arena akan dipasang pada 2 Oktober mendatang.
Persiapan juga belum terlihat pada Balai Sudirman yang menjadi arena angkat berat.
Kepala Urusan Pemasaran Balai Sudirman, Sugeng Santoso, mengatakan, ruang Panti Prajurit yang memiliki luas 47 x 70 meter persegi di Balai Sudirman sudah ditinjau oleh Inapgoc pada April lalu. ”Waktu itu diberi tahu, yang jelas tanggal 4 Oktober dipastikan semua fasilitas sudah terpasang, dan ada atlet yang akan kemari,” kata Sugeng. (E16/E19)