SUMEDANG, KOMPAS — Bahaya radikalisme yang kini mulai merasuk hingga lingkungan sekolah perlu ditangkal. Komunitas Bhinneka yang berbasis di Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berupaya menyebarluaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi melalui buku bercerita bergambar.
Buku cerita berjudul Christopher dan Teman-teman Barunya yang merupakan karya pertama komunitas ini diluncurkan dalam acara Kawan Bhinneka Bercerita di Sono Creative Space, Jatinangor, Sumedang, Minggu (21/10/2018).
Dalam acara itu, komunitas ini bekerja sama dengan Sekolah Mengaji Jatinangor Educare dan Sekolah Minggu Muda-mudi Katolik Santo Paulus Jatinangor. Anak-anak mendengarkan kisah dari buku cerita bergambar itu menggunakan media boneka kertas.
Buku itu mengisahkan Christopher Santoso, siswa kelas II SD pindahan dari Jawa Timur. Ia pindah ke Bandung mengikuti tugas ayahnya. Awalnya, Christopher yang berasal dari etnis China dan non-Muslim itu mengalami hambatan dalam beradaptasi dengan kawan-kawannya yang memiliki latar belakang agama, suku, bahasa, dan budaya berbeda. Namun, akhirnya Christopher dapat berbaur dengan teman-teman barunya.
”Kami memilih buku cerita bergambar sebagai medium untuk menyebarluaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika di kalangan anak-anak. Lewat cerita bergambar ini, akan mudah ditangkap pesannya, begitu juga dengan bercerita mengunakan boneka kertas,” ujar Project Officer Kawan Bhinneka Adhia Rana Kayungyun.
Menurut Adhia, peserta diharapkan menyebarkan nilai-nilai dalam cerita itu kepada teman sebayanya. ”Nilai-nilai yang ingin ditanamkan adalah supaya dengan sesama saling menyayangi, menghargai, melengkapi, juga bisa bermain bersama walaupun berbeda suku dan agama. Perbedaan itu dapat menjadi kekuatan dalam sebuah kebersamaan,” ucap Adhia.
Head of Public Relations and Media Relations Kawan Bhinneka Biyanda Annisa mengatakan, pemilihan kawasan Jatinangor sebagai tempat kegiatan ini karena karakter masyarakatnya secara umum homogen. Mayoritas warga beragama Islam dan merupakan etnis Sunda.