JAKARTA, KOMPAS — Elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, menurut sejumlah lembaga survei, relatif stagnan. Tim kampanye, baik nasional maupun daerah, langsung menyusun strategi untuk mendongkrak elektabilitas kandidat pemilihan umum presiden nomor urut 1 tersebut.
Pada Senin (17/12/2018) sore, dua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Selain masalah kedinasan, pertemuan juga membahas mengenai strategi pemenangan pilpres, termasuk upaya meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf.
”Soal elektabilitas itu ya tinggal dinaikkan saja,” kata Ganjar seusai pertemuan.
Fungsionaris PDI-P, yang juga masuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf itu, mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah membaca dan memetakan pola kampanye yang tergolong negatif, seperti ujaran kebencian dan fitnah, serta kampanye positif seperti narasi tentang keberhasilan.
”Cerita keberhasilan itu yang masyarakat belum banyak mendapatkannya. Maka dari itu, saya sebagai Tim Jokowi-Ma’ruf sedang menyiapkan itu. Tugas kami menyampaikan hal-hal yang baik,” katanya.
Tak hanya itu, mesin partai pendukung di Provinsi Jateng juga mulai lebih intens digerakkan. Apalagi saat ini pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memindahkan markas tim kampanye nasional ke Jateng yang merupakan salah satu basis massa PDI-P
”Jadi semua menyiapkan diri masing-masing. Pasti kita akan bertahan. Sampean enggak mau kan kalau rumahnya diambil orang?” kata Ganjar.
Tim kampanye Jokowi-Ma’ruf tetap menargetkan bisa meraih 80 persen suara di Jateng. Dengan total pemilih sekitar 20 juta jiwa, diharapkan Jokowi-Ma’ruf bisa memperoleh 16 juta suara sah.
Koordinasi
Tak hanya itu, Senin malam kemarin, Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma’ruf Jusuf Kalla juga menggelar rapat koordinasi di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Hadir dalam acara itu sejumlah petinggi parpol pendukung, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Hadir pula Ketua TKN Erick Thohir beserta wakilnya, Moeldoko.
Anggota Dewan Penasihat TKN, Pramono Anung, menjelaskan, pertemuan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kampanye selama dua bulan terakhir. Evaluasi dilakukan untuk memetakan daerah yang dinilai sudah cukup dukungan ataupun daerah yang masih memerlukan perhatian serta penetrasi lebih.
”Karena kampanye masih tiga bulan lagi, tentunya banyak hal yang harus dirawat, dijaga, dan daerah-daerah mana yang perlu dilakukan penetrasi karena memang ada daerah yang di mana pasangan 01 perlu penetrasi lebih. Misalnya di Sumatera kemudian beberapa di Jawa,” ujar Pramono.