Tujuh Tahun Meninggalnya Kim Jong Il dan Dukungan pada Kultus Kim Jong Un
›
Tujuh Tahun Meninggalnya Kim...
Iklan
Tujuh Tahun Meninggalnya Kim Jong Il dan Dukungan pada Kultus Kim Jong Un
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
PYONGYANG, SENIN — Di tengah guyuran hujan salju, puluhan ribu warga Korea Utara memperingati tujuh tahun meninggalnya Pemimpin Korut Kim Jong Il. Mereka mendatangi Mansu Hill di Pyongyang, ibu kota Korut, tempat patung perunggu pendiri Korut, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, berdiri kokoh. Mereka pun meletakkan bunga dukacita dan mendengarkan sumpah setia pemimpin penerus sekaligus putra Kim Jong Il: Kim Jong Un.
Kematian Kim Jong Il pada 17 Desember 2011 membawa Kim Jong Un—yang saat itu kurang dikenal di luar Korut—ke tampuk kekuasaan dalam usia akhir 20-an tahun. Kim Jon Un sempat diprediksi oleh para ahli dari luar bahwa ia tidak akan mampu melaksanakan tugas sebagai pemimpin baru Korut. Namun, Kim Jong Un justru berhasil mengonsolidasikan kekuatannya, memperkuat ekonomi Korut dalam menghadapi sanksi internasional yang intens, dan mencapai tujuan yang diimpikan ayahnya dan kakeknya.
Kim Jong Un adalah pemimpin pertama Korut yang memiliki gudang senjata nuklir dan rudal jarak jauh yang mampu mencapai Amerika Serikat.
Dengan perhatian terfokus pada hari peringatan meninggalnya Kim Jong Il, media Pemerintah Korut hanya sedikit menyinggung isu-isu lainnya, termasuk spekulasi di Korea Selatan bahwa Kim Jong Un mungkin akan mengunjungi Seoul pada akhir tahun ini.
Namun, kantor berita Korea Utara, KCNA, memuat komentar panjang Pemerintah Korut hari Minggu lalu yang mengecam AS karena telah ”memfitnah” dan menunjukkan kebencian terhadap Korut. Sikap AS ini dinilai justru menghambat upaya peningkatan hubungan Korut-AS pasca-pertemuan antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura, Juni 2018.
Kecaman Korut itu ditujukan kepada Departemen Luar Negeri AS dan pejabat Pemerintah AS, bukan kepada Trump. Meski demikian, Pyongyang tetap terbuka untuk mengadakan konferensi tingkat tinggi atau pertemuan lagi dengan Trump. Trump telah menyarankan agar dirinya dan Kim Jong Un bisa bertemu lagi awal tahun depan.
Kultus baru
Dengan basis kekuatan Kim yang tampaknya lebih solid dari sebelumnya, ditambah upaya membangun dirinya di panggung dunia melalui pertemuan puncak dengan Trump dan pemimpin lainnya, para pengamat Korut melihat tanda bahwa kultus individu Kim Jong Un justru mendapatkan dukungan.
Hampir semua rumah dan kantor publik di Korut memajang foto Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang juga diabadikan dalam bentuk patung-patung, mosaik, dan monumen yang tak terhitung jumlahnya di seluruh negeri. Warga dewasa Korut mengenakan pin di dada mereka yang bergambar Kim Il Sung atau Kim Jong Il.
Pemerintah Korut belum mengeluarkan pin Kim Jong Un atau memerintahkan foto Kim Jong Un agar dipajang di dinding rumah dan perkantoran. Namun, Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju, telah mendapat gelar ”pemimpin” untuk Kim Jong Un dan ”ibu negara yang dihormati” untuk Ri Sol Ju.
Sebuah foto khusus Kim Jong Un baru-baru ini diresmikan pada sebuah upacara untuk menyambut kunjungan Presiden Kuba. Namun, setelah itu foto-foto Kim Jong Un tidak terlihat lagi di publik. Tidak seperti ayahnya dan kakeknya, ulang tahun Kim Jong Un pada 8 Januari juga belum dinyatakan sebagai hari libur nasional di Korut.