JAKARTA, KOMPAS — Juara dunia One Strawweight, Joshua Pacio, untuk pertama kalinya akan menjalani pertarungan mempertahankan gelar melawan Yosuke Saruta, Sabtu (19/1/2019), di Istora Senayan, Jakarta. Meski yakin juara, Joshua merasa tertekan menjelang laga.
Joshua merebut gelar juara dunia pada September 2018 saat menang melawan petarung Jepang, Yoshitaka Naito. Kala itu, dia memenangi pertarungan lewat keputusan mutlak setelah lima ronde. Kemenangan itu sebagai balas dendam kekalahannya dari Naito pada Oktober 2016.
Oleh karena itu, pertarungan melawan Saruta akan menjadi debut Joshua mempertahankan gelar. Petarung dengan rekor 13 menang dan 2 kalah itu merasakan atmosfer yang sedikit berbeda sebelum malam perebutan gelar.
”Ya, jelas berbeda bebannya. Kalau sebagai penantang pasti lebih tenang. Karena kalau kalah tidak ada yang berubah, sedangkan kalau menang bisa membawa gelar. Ini membawa sedikit ketegangan untuk saya, tetapi saya jadi semakin semangat juga,” kata Joshua, saat tatap muka dengan Saruta pada Rabu sore, di Syena Martial Arts Center, Jakarta.
Saruta merupakan petarung bela diri campuran senior. Akan tetapi, dia baru masuk ke One Championship pada akhir 2018. Laga debutnya sangat meyakinkan. Dia mengalahkan mantan juara dunia asal Brasil, Alex Silva, dengan keputusan mutlak juri.
”Saya sudah memantau kemampuan Saruta. Bisa dibilang dia sangat berbahaya. Hal itu ditunjukkan saat melawan Alex. Dia serba bisa, bagus dalam posisi berdiri juga saat bergulat,” ucap Joshua.
Saruta sebelumnya bertarung di Shooto. Petarung berusia 31 tahun itu memiliki rekor 17 menang, 8 kalah, dan 3 seri. Dari kemenangan itu, 5 berasal dari knock-out, 2 dari submission, dan 10 dari keputusan juri.
Motivasi Joshua berlipat ganda untuk mengalahkan Saruta karena tempat pertarungan di Jakarta. Adapun dia merebut gelarnya dari Naito di Jakarta Convention Center. ”Tempat ini punya sejarah untuk saya. Seharusnya itu akan terulang lagi,” pungkasnya.
Petarung Indonesia
Sebelum acara utama perebutan gelar, petarung wanita Indonesia Priscilla Hertati Lumban Gaol akan berhadapan dengan petarung India Puja Tomar. Priscilla dengan rekor 5 menang dan 3 kalah diunggulkan daripada lawannya yang memiliki rekor 3 menang dan 3 kalah.
Apalagi, Priscilla baru pulang 26 hari dari Thailand. Dia mempelajari teknik kuncian untuk mengalahkan Lumban. Adapun, tiga kekalahan Lumban terjadi karena menyerah saat dikunci lawan.
”Ya sudah lumayan dapat cukup banyak teknik mengunci. Teknik itu akan saya pakai nanti lawan dia. Karena kelemahan dia ada di kuncian,” kata Priscilla.
Priscilla dalam tren baik. Dari enam laga, dia hanya kalah sekali pada Juli 2018 melawan Hayatun Jihin Radzuan. Sementara itu, dia berhasil memenangi dua pertarungan terakhir melawan Jomary Torres dan Angelie Sabanal.