Liverpool Hapuskan Memori Kelam, Menang 4-3 atas Palace
›
Liverpool Hapuskan Memori...
Iklan
Liverpool Hapuskan Memori Kelam, Menang 4-3 atas Palace
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU —Liverpool menyelesaikan drama tujuh gol dan satu kartu merah versus Crystal Palace dengan kemenangan 4-3 di Anfield pada Sabtu (19/1/2019) malam WIB. Hasil itu sekaligus menghapus memori buruk ”Si Merah” terhadap tim yang memupuskan mimpi juara mereka pada musim 2013/2014.
Liverpool tampil dengan kekuatan trisula utama, Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane, sejak awal laga. Ketiganya menjadi inspirasi kemenangan lewat dua gol Salah serta masing-masing satu gol dari Firmino dan Mane.
Anak asuh Juergen Klopp itu sempat kerepotan meladeni serangan balik Palace. Pada babak pertama mereka tertinggal 0-1 lewat aksi Andros Townsend yang memanfaatkan umpan silang Wilfried Zaha.
Kekuatan mental Liverpool membuat mereka bangkit berkali-kali di babak kedua. Setelah jeda turun minum, Salah pada menit ke-47 dan Firmino menit ke-52 membalikkan keadaan, 2-1, lewat tendangan dari dalam kotak penalti.
Palace memberikan perlawanan lewat gol sundulan James Tomkins. Namun, Liverpool kembali unggul 3-2 dari sontekan Salah yang memanfaatkan blunder Julian Speroni.
Semenit menjelang berakhirnya waktu normal, James Milner mendapat kartu kuning kedua setelah menekel Zaha. Meski begitu, Liverpool justru menambah pundi-pundi gol, 4-2, lewat Mane dalam skema serangan balik. Saat injury time, Palace mendapat gol hiburan dari Max Meyer.
”Ini adalah kemenangan besar. Kami tahu laga ini akan sangat sulit. Crystal Palace selalu berhasil merepotkan Liverpool. Dan, tadi mereka berhasil meredam kami secara fisik di babak pertama,” kata Klopp selepas laga.
Laga melawan Crystal Palace memang berat bagi Liverpool. Beban memori kelam musim 2013/2014 masih membayangi benak mereka. Kala itu Si Merah bersama Steven Gerrard dan Luis Suarez sangat dekat dengan gelar juara Liga Inggris.
Pada pekan ke-37, Liverpool bertemu Crystal Palace. Kala itu, poin mereka masih imbang dengan Manchester City. Gerrard dan rekan-rekan hanya perlu mengejar selisih gol dari City.
Namun, Liverpool ditahan imbang 3-3 oleh Crystal Palace. Liverpool sudah unggul 3-0 saat pertandingan memasuki menit ke-78. Namun, dalam 12 menit tersisa, Palace mencetak tiga gol dan membuat pertandingan berakhir imbang. Hasil seri itu memupus mimpi juara Liverpool.
Dalam buku otobiografinya, Gerrard mengungkapkan, saat itu di Selhurst Park, kandang Palace, merupakan salah satu dari malam terburuknya. Dia bahkan berharap pesawat yang membawanya kembali ke Liverpool terjatuh agar mampu melupakan kenangan pahit itu.
Kemenangan melawan Crystal Palace di Anfield membuktikan Si Merah telah menghapus memori buruk 2013/2014. Kemenangan itu membuat Liverpool kokoh di puncak klasemen sementara dengan 60 poin. Anak asuh Juergen Klopp unggul tujuh poin atas Manchester City di peringkat kedua yang masih menyisakan satu laga.
”Ini adalah momen terpenting untuk kami. Saat berjuang, kami bermain bersama dan meraih hasil bersama. Mentalitas ini yang harus kami jaga untuk menjadi juara,” kata Salah, pencetak gol terbanyak sementara dengan 16 gol.
Selain kemenangan, malam itu juga bersejarah bagi Salah. Dengan dua gol tambahan, pemain nasional Mesir itu mencapai 50 gol di Liga Inggris. Pencapaian itu didapatkan hanya dari 72 penampilan bersama Liverpool.
Pelatih Crystal Palace Roy Hodgson kecewa terhadap hasil akhir laga itu. Menurut mantan pelatih Liverpool itu, gol terakhir Liverpool yang dicetak Mane tidak sah. Sebelum gol, bola terkena tangan Mane terlebih dahulu.
”Kami berusaha dengan baik untuk bangkit. Dari skor 2-2, hingga akhirnya kalah 3-4. Perjuangan pemain sudah maksimal, saya apresiasi itu. Tetapi, kami kecolongan sebuah gol terakhir yang sangat tak adil,” tutur Hodgson. (REUTERS)