JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 939.879.651 surat suara Pemilihan Umum 2019 mulai dicetak secara serentak oleh enam konsorsium pada Minggu (20/1/2019). Semua surat suara pemilu dicetak di Indonesia. Tak ada surat suara pemilu yang dicetak di China.
PT Gramedia sebagai salah satu konsorsium memastikan keamanan pencetakan surat suara pemilu tersebut. Selain PT Gramedia, kelima konsorsium pencetak kertas surat suara Pemilu 2019 lainnya adalah PT Balai Pustaka (Jakarta), PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta), PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur), PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur), dan PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan).
Adapun surat suara yang akan diproduksi berjumlah 939.879.651 lembar untuk lima jenis pemilihan, yakni pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Jumlah itu sesuai dengan jumlah pemilih tetap ditambah dengan 2 persen surat suara cadangan.
Proses produksi sesuai jadwal tender berlangsung selama dua bulan terhitung sejak 19 Januari-19 Maret 2019. Sementara distribusi dan serah terima berlangsung 1-29 Maret 2019.
Tidak ada surat suara yang dicetak di China. Semuanya dicetak di Indonesia.
Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ilham Saputra, di Jakarta, Minggu, menegaskan bahwa proses pencetakan surat suara Pemilu 2019 dilakukan serentak hari ini. Hal ini sekaligus membantah ihwal berita bohong tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
”Ini pencetakan surat suara perdana. Tidak ada surat suara yang dicetak di China. Semuanya dicetak di Indonesia,” ujar Ilham saat konferensi pers di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta.
Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir perwakilan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP), kepolisian, dan Politeknik Negeri Media Kreatif sebagai pengawas kualitas mutu surat suara.
Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, menyatakan, Bawaslu akan mengawasi setiap proses percetakan surat suara. Petugas Bawaslu di setiap provinsi juga akan mendatangi beberapa tempat percetakan untuk memantau penataan surat suara hingga pendistribusian ke tempat penyimpanan sementara.
”Semua titik akan kami awasi, tetapi tidak 24 jam. Hanya pada waktu tertentu petugas Bawaslu melakukan pengecekan,” katanya.
Anggota DKPP, Alfitra Salam, berharap KPU dan Bawaslu dapat bekerja sesuai aturan dan prosedur sehingga tidak ada pelanggaran administrasi ataupun distribusi. Selain itu, dia juga berharap tidak ada lagi informasi palsu terkait surat suara Pemilu 2019.
”Media juga diharap proaktif melapor ke DKPP jika terdapat indikasi pelanggaran pencetakan surat suara yang dilakukan pihak percetakan,” ujarnya.
Pastikan keamanan
Direktur PT Gramedia Hari Susanto memastikan keamanan pencetakan surat suara pemilu tersebut. Menurut dia, PT Gramedia menerapkan standar khusus dari segi keamanan guna menjaga kerahasiaan surat suara.
Salah satu standar tersebut, kata Hari, yaitu selama proses cetak hanya petugas yang memakai identitas khusus yang boleh memasuk area produksi. Sementara pihak luar yang akan memasuki area produksi harus seizin KPU dan dibuktikan dengan surat dinas dari KPU.
PT Gramedia menerapkan standar khusus dari segi keamanan guna menjaga kerahasiaan surat suara.
”Setiap ada karyawan yang keluar area produksi akan ada cek badan dari petugas internal. Kemudian tempat penyimpanan akan diisolasi. Pihak keamanan internal dan kepolisian juga terus berkoordinasi terkait hal ini,” ujarnya.
Hari menambahkan, setiap kuota surat suara untuk kabupaten/kota selesai dicetak, pihaknya akan langsung mendistribusikan surat suara tersebut. Artinya, surat suara tidak akan dibiarkan menumpuk di gudang penyimpanan.
”Prioritas kami dalam distribusi adalah kabupaten/kota yang terjauh dari lokasi penyetakan. Distribusi surat suara ke Provinsi Aceh akan lebih didahulukan ketimbang DKI Jakarta,” katanya.
PT Gramedia mencetak surat suara untuk lima provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan data pengadaan, total surat suara yang akan dicetak PT Gramedia yaitu 292.019.984 lembar.
Sebelumnya, pada rapat koordinasi persiapan produksi logistik Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Jumat (18/1/2019), Komisaris Besar Hari Prasodjo memastikan bahwa kepolisian juga akan berkomitmen penuh untuk mengawal proses produksi hingga pendistribusian logistik pemilu.
Menurut Hari, kepolisian akan mengamankan sejumlah potensi kerawanan logistik pemilu, seperti aksi terorisme, sabotase proses produksi, pencurian, kebakaran, perusakan gudang, keterlambatan pengiriman logistik, dan intimidasi terhadap penyelenggara pemilu. Kepolisian juga akan mengawasi sejak proses produksi, distribusi, pengiriman ke gudang logistik, hingga ke tingkat tempat pemungutan suara. (INSAN ALFAJRI)