FotografiFoto CeritaKisah Si Pemburu Jentik
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Kisah Si Pemburu Jentik

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
· 2 menit baca

Langit mulai mendung ketika Sumiati (60) meninggalkan rumahnya, Senin (21/1/2019) siang. Ibu empat anak dan nenek enam cucu itu harus "berburu". Senjatanya hanya dua: senter dan tekad menjaga warga dari penyakit demam berdarah dengue (DBD). Ini kisah juru pemantau jentik.

Dibantu kacamata, Sumiati melihat daftar rumah yang akan didatangi untuk memantau jentik nyamuk. Kali ini, ia mengecek rumah tetangganya di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. "Assalamualaikum. Punten (permisi) Masni, ada perlu sedikit. Ini jumantik," ucap Sumiati menyapa pemilik rumah. Ia didampingi petugas Puskesmas Pamengkang Hadi Suseno.

Setelah pintu terbuka, Sumiati langsung menuji kamar mandi. Pemilik rumah mengizinkan. Senter dinyalakan ke arah bak kamar mandi. Mata Sumiati bergerak ke sudut bak, mengikuti arah lampu senter. Lampu itu menjadi "senjata" untuk mengecek keberadaan jentik nyamuk, hewan pembawa penyakit DBD.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000