PALEMBANG, KOMPAS—Setelah bergelut dengan peralihan kepemilikan, kini Sriwijaya FC diterpa masalah lain, yakni ditinggalkan oleh sebagian besar pemainnya. Saat ini, skuad Laskar Wong Kito sedang berburu pemain untuk memenuhi kuota pemain agar dapat mengikuti turnamen Piala Indonesia.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Rizal Darmawan, Minggu (20/1/2019), di Palembang mengatakan, hengkangnya sejumlah pemain dikarenakan kontrak mereka sudah habis. Ada beberapa pemain yang masa kontraknya baru habis Maret, namun sudah meminta izin untuk keluar. “Alasan mereka hengkang, karena ingin bermain di Liga 1,” ucap Rizal.
Beberapa pemain utama yang hengkang dari tim Laskar Wong Kito adalah Marckho Meraudje, Zulfiandi, Esteban Vizcarra, Teja Paku Alam, Alberto Goncalves, Yu Hyun-koo, Syarian Abimanyu, Samuel Cristianson, dan Nur Iskandar. “Memang beberapa dari mereka dikontrak hanya untuk satu musim,” ujar Rizal.
Sedangkan beberapa pemain yang memilih bertahan adalah Robby Andika, Dickri Yusron, dan M Rafif. Akibat banyak pemain yang hengkang, kini Sriwijaya FC kekurangan pemain untuk turnamen Piala Indonesia. “Kami harus menyiapkan setidaknya 18-22 pemain untuk dapat berlaga dalam turnamen Piala Indonesia,” ungkap Rizal.
Untuk itu, ucap Rizal, pihaknya sedang menghubungi sejumlah pemain dari tim Sriwijaya FC U-19, Eks PON Sumatera Selatan, dan juga sejumlah pemain senior yang pernah bermain di Sriwijaya FC. Untuk pemain PON dan Sriwijaya U-19 memang sudah dipantau sejak lama untuk memperkuat tim.
Sementara, beberapa pemain senior yang diincar adalah Mahyadi Panggabean (eks SFC musim 2010-2013), Atep (mantan pemain Persib), Bobby Satria (eks SFC 2009-2011, 2017), Musafri (eks SFC 2016), Eka Ramdani (eks SFC 2016), hingga Wijay (eks SFC 2008-2009).
Beberapa pemain, ujar Rizal, sudah menyatakan kesediaanya bergabung, seperti Mahyadi, dan Wijay. Adapun untuk Eka Ramdani menyatakan tidak bisa bergabung karena sudah memilih untuk gantung sepatu.
Rencananya, ujar Rizal, akan dilakukan tes tertutup untuk menentukan pemain yang akan diboyong. Ada sekitar 27 pemain yang akan dipanggil dan direncanakan berkumpul pada Selasa (22/1/2019). Pemain ini rencananya akan diikutkan pada Piala Indonesia, adapun untuk Liga 2 masih menunggu keputusan manajemen selanjutnya. “Bisa saja ada perubahan,”ungkapnya.
Sementara, Ketua kelompok suporter Sriwijaya Mania Edi Ismail mengungkapkan, pergantian pemain di klub profesional sudah lumrah terjadi. Menurut Edi, dirinya pun sudah mengusulkan beberapa pemain yang layak untuk dikontrak memperkuat Sriwijaya FC .
Beberapa pemain yang ia usulkan seperti Atep, dan Cristian Gonzales. “Saya bersyukur beberapa usulan suporter dipertimbangkan oleh manajemen,” ucap Edi. Dirinya yakin, dengan mendatangkan sejumlah pemain tersebut, Sriwijaya FC dapat kompetitif di Liga 2 musim depan untuk meraih promosi dan segera kembali berkompetisi ke Liga 1.
Sebenarnya, lanjut Edi, perekrutan pemain yang baru dilakukan saat ini sudah sangat terlambat. Seharusnya, kini tim fokus menyiapkan strategi untuk memasuki kompetisi. Walau demikian, ucap Edi, pihaknya memaklumi hal tersebut, karena Sriwijaya FC tengah dirundung sejumlah masalah terutama terkait peralihan kepemilikan saham.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, dalam waktu dekat akan ada pemilik baru Sriwijaya FC. Rencananya, peralihan akan dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham. “Dalam waktu satu bulan akan ada pemilik saham yang baru,” ucap Herman.
Peralihan kepemilikan saham itu dilakukan karena pemilik saham sebelumnya yakni Mudai Maddang tidak sanggup lagi mengurusi Sriwijaya FC. “Nantinya perpindahan saham akan dilakukan secara Business to Business antara pemilik saham yang lama dengan pemilik saham yang baru,” kata Herman.
Namun, untuk kontrak pemain yang akan dilakukan dalam waktu dekat, akan dikelola oleh manajemen lama dalam hal ini PT Sriwijaya Optimis Mandiri. “Intinya, Sriwijaya FC harus mengikuti regulasi dan semua pertandingan sampai proses transisi dan pengalihan saham selesai,” ujar Herman.