BREBES, KOMPAS — Bencana tanah longsor diserta banjir yang menutup jalan Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di ruas Jalan Gunung Lio, Banjarharjo, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, hingga Senin (21/1/2019) masih belum bisa dilalui.
Upaya untuk membuka akses jalan sepanjang 450 meter itu terus dikerjakan oleh sukarelawan, warga desa setempat, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta tim Search n Rescue (SAR) Kabupaten Brebes.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jateng Sarwa Pramana mengemukakan, bencana longsor ataupun banjir lumpur di Salem itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Saat tanah longsor menutup akses jalan itu, situasinya sedang sepi. Banjir yang terjadi juga tidak lama meski ketinggian banjir sampai 40 sentimeter.
”Saat ini sedang dilakukan upaya kerja bakti untuk membuka akses jalan. Lumpur tebal dan material batu sedang diupayakan disingkirkan dari lokasi tengah jalan supaya warga bisa melintasi jalan yang termasuk baru itu,” ujar Sarwa Pramana dari Semarang.
Menurut petugas di kantor Koramil 13 Salem, Jahri, jalan akses utama kedua kecamatan itu tertutup timbunan tanah longsor pada pukul 13.00, Minggu (20/1/2019). Kejadian itu berlangsung pada saat turun hujan deras. Jalan yang tertutup itu lokasinya di Desa Pasirpanjang merupakan jalan baru yang dibuat oleh warga setelah jalan lama di lokasi lain hilang kena longsor pada 22 Februari 2018.
Akses jalan baru itu lebih jauh sepanjang 8,7 kilometer dari jalan lama ataupun lokasi permukiman warga.
Jalan akses utama itu memang berada di lokasi yang rawan longsor, terlebih jalan berada di tengah tebing perbukitan. Namun, warga memilih melintasi jalan tersebut daripada harus melalui jalan baru yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jateng. ”Akses jalan baru itu lebih jauh sepanjang 8,7 kilometer dari jalan lama ataupun lokasi permukiman warga,” ujar Andika, sukarelawan di Salem.
Di samping bencana tanah longsor yang menutup akses jalan utama, banjir juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Banjir lumpur itu itu tidak smapai menimbulkan korban jiwa. Warga yang kebanjiran juga tidak mengungsi mengingat setelah empat jam berlangsung, hujan reda sehingga banjir langsung surut.
Kini, warga dibantu tim sukarelawan tengah membersihkan sisa lumpur di rumah masing-masing pascabanjir bandang dengan lumpur pekat. Menurut Camat Banjarharjo Munaedi, diupayakan material yang menutup akses jalan bisa dibersihkan siang ini. Supaya warga bisa melintas terutama yang menggunakan sepeda motor lebih dulu, menyusul nanti kendaraan roda empat pada sore hari.