Pencegahan Demam Berdarah Dengue Tidak Cukup Sekadar Pengasapan
›
Pencegahan Demam Berdarah...
Iklan
Pencegahan Demam Berdarah Dengue Tidak Cukup Sekadar Pengasapan
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kembali melakukan pengasapan untuk menangkal penyebaran demam berdarah dengue. Namun, upaya tersebut tidak cukup mencegah penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti itu.
Pada Kamis (24/1/2019) siang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menggelar pengasapan (fogging) di Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber. Selain menyasar rumah warga, pengasapan juga dilakukan di sejumlah sekolah dasar. Petugas juga menyisir got di lingkungan warga. Pengasapan dilakukan setelah Dinkes Kabupaten Cirebon menemukan satu kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.
”Pengasapan hanya dilakukan di daerah penemuan kasus. Radius pengasapan hingga 200 meter dari titik. Tindakan ini sesuai dengan indikasi yang kami temukan, seperti rumah yang bebas jentik nyamuk kurang dari 95 persen,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Cirebon Sartono.
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan 15 kali pengasapan hingga akhir Januari. Jumlah itu sejalan dengan penemuan 15 kasus positif DBD. Pada 2018, ada 215 kasus DBD di Kabupaten Cirebon dengan korban jiwa mencapai 8 orang.
Akan tetapi, Sartono mengingatkan, pengasapan saja belum cukup. Alasannya, pengasapan hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan jentik. Langkah pencegahan terbaik adalah menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh masyarakat.
PSN yang dimaksud berupa gerakan 3M, yakni menguras dan menutup rapat semua penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas. Dengan begitu, timbulnya sarang nyamuk dapat dicegah. Selama ini, upaya itu dilakukan oleh juru pemantau jentik (jumantik). Namun, kegiatan ini belum berjalan rutin.
Kepala Puskesmas Waruroyom, Kecamatan Depok, Fardan Salahuddin mengakui, pengasapan tidak akan mampu mencegah penyebaran DBD. ”Tapi, warga lebih memilih pengasapan. Itu pun kalau sudah ditemukan kasus,” ucapnya.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Alwashliyah Perbutulan, Kecamatan Sumber, Sulaiman menyambut baik pengasapan itu. ”Kami punya 528 siswa. Selama ini, tidak ada kasus DBD. Semoga tidak ada. Kami juga berupaya membersihkan lingkungan sekolah dengan petugas kebersihan dan kegiatan bersih-bersih setiap Jumat,” tuturnya.