MAGELANG, KOMPAS - Menjelang malam perayaan Imlek 2570, Senin (4/2/2019), kue keranjang dan beragam bunga segar masih terus diserbu pembeli di Kota Magelang, Jawa Tengah. Kue keranjang biasa disantap bersama keluarga pada saat perayaan Imlek, sedangkan bunga banyak dibeli untuk hiasan di kelenteng.
Sri (55), pedagang kue keranjang di kawasan pecinan, Kota Magelang, mengatakan, dirinya mulai berdagang kue keranjang sejak tiga hari lalu. “Setiap hari saya menyediakan lebih dari satu kuintal kue keranjang,” ujarnya.
Kue keranjang tersebut dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram (kg). Kue keranjang dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari kemasan kecil dengan berat 0,25 kg hingga yang berukuran 1 kg. Sebagian dijual dalam kemasan plastik, sebagian lainnya ada yang dibungkus daun pisang.
Puji Rahayu (52), pedagang lainnya, mengatakan, dirinya mulai berdagang kue keranjang sejak seminggu lalu. Dia menyediakan 20-30 kg kue keranjang per hari di kiosnya. Penjualan mencapai lebih dari 10 kg per hari.
Mengikuti kebiasaan pada tahun-tahun sebelumnya, menurut dia, kue keranjang akan tetap diminati hingga 15 hari mendatang atau hingga perayaan Cap Go Meh. “Karena itu, kami akan terus berjualan hingga 15 hari ke depan,” ujarnya.
Kue keranjang yang dijual Puji merupakan produksi dari Tegal, Jawa Tengah. Kue keranjang hanya diproduksi pada saat menjelang perayaan Imlek. Setelah Imlek, kegiatan produksi kue keranjang berhenti, tetapi penjualan kue tersebut tetap berjalan untuk menghabiskan sisa stok yang dibuat sebelum Imlek.
Puji mengatakan, dirinya pun hanya berjualan kue keranjang pada saat menjelang perayaan Imlek saja. Pada hari-hari biasa dia berjualan makanan ringan seperti ketan dan aneka jajanan pasar lainnya.
Selin (62), warga keturunan Tionghoa di Kecamatan Magelang Tengah, mengatakan, dirinya kemarin sengaja membeli dua kue keranjang titipan dari kerabatnya. “Kata kerabat saya, persediaan kue keranjang di rumah hampir habis. Rasanya kurang lengkap kalau merayakan Imlek tanpa kue keranjang,” ujarnya.
Penjual bunga juga menikmati peningkatan permintaan menjelang Imlek. Sugiyanti (53), pedagang bunga yang biasanya berjualan di Pasar Gotong Royong pindah lokasi berjualan ke kawasan pecinan pada Senin.
Aneka bunga yang dijual antara lain bunga sedap malam, krisan, dan gladiol. Hingga Senin siang, dia sudah menjual 500 batang bunga sedap malam dan puluhan ikat bunga krisan. Satu ikat terdiri dari lima batang bunga.
Khusus hari itu, menurut dia, harga bunga pun naik. Satu ikat bunga krisan yang biasanya dijual Rp 2.500 per ikat kini dijual dengan harga Rp 5.000 per ikat.
Isti (45), pedagang bunga lainnya, mengatakan, dirinya juga hanya berjualan bunga saat menjelang Lebaran dan Imlek. Khusus Imlek, dia pun sengaja memilih lokasi berjualan di kawasan pecinan. Bunga yang dijualnya dibeli dari kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang.