Uni Eropa Peringatkan Iran
Uni Eropa tidak mau Iran melanjutkan pengembangan peluru kendali. Di sisi lain, UE memastikan akan terus berbisnis dengan Iran dan membuat mekanisme baru untuk itu.
BRUSSELS, SELASA— Uni Eropa memperingatkan Iran soal pengembangan rudal balistik. Teheran juga diminta menghentikan tindakan yang bisa memicu ketidakpercayaan dan mengacaukan kawasan.
”Dewan sangat prihatin pada aktivitas rudal balistik Iran dan meminta Iran menahan diri dari kegiatan seperti itu,” demikian pernyataan Uni Eropa yang disiarkan pada Senin (4/2/2019) sore waktu Brussels, Belgia, atau Selasa dini hari WIB.
Uni Eropa meminta Teheran menahan diri dari kegiatan apa pun untuk mengembangkan rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir. ”Iran terus mengupayakan peningkatan daya jangkau dan ketepatan rudal- rudalnya. Bersamaan dengan itu juga meningkatkan jumlah uji coba peluncuran. Kegiatan- kegiatan itu memperdalam ketidakpercayaan dan mendorong ketidakstabilan kawasan,” demikian pernyataan Uni Eropa.
Reaksi Iran
Kementerian Luar Negeri Iran membalas pernyataan itu dengan keras. Kemlu Iran menegaskan, Teheran tidak akan menegosiasikan program rudal yang dinyatakan untuk keperluan pertahanan dan dibutuhkan sebagai penggentar lawan.
”Ancaman jelas pada Republik Islam (sebutan resmi Iran yang dipakai Teheran) tidaklah membangun, mangkus, ataupun menolong. (Ancaman) itu tidak sejalan dengan keamanan kawasan dan kepentingan Eropa,” demikian pernyataan itu.
Iran mengembangkan program rudalnya selama lebih dari 20 tahun. Pengembangan rudal itu mengabaikan keberatan Amerika Serikat dan kekhawatirkan UE, khususnya Perancis.
UE mendesak Iran menghentikan aktivitas-aktivitas yang memperdalam ketidakpercayaan, termasuk yang disebut UE sebagai sejumlah rencana pembunuhan oleh Iran. Perancis, Denmark, dan Belanda menuduh Iran menyerang tokoh-tokoh oposisi Iran. Negara-negara itu telah menangkap beberapa orang yang dikaitkan dengan kedutaan dan intelijen Iran.
Teheran membantah tuduhan itu. ”Menyampaikan tuduhan tidak berdasar dan hampa, sementara mengetahui kriminal dan kelompok teroris bebas di Eropa adalah hal yang tidak membangun pada saat ini dan beriringan dengan tujuan musuh yang ingin merusak hubungan Iran-Eropa,” demikian pernyataan Kemlu Iran.
Komitmen Eropa
Bukan hanya program rudal yang disampaikan UE lewat pernyataan berisi 12 butir itu. UE juga menegaskan komitmen pada perjanjian nuklir 2015 atau dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Lewat kesepakatan itu, sejumlah negara setuju mengurangi sanksi terhadap Iran. Sebagai imbalannya, Iran setuju program nuklirnya diawasi pemantau internasional dan pengembangan nuklirnya hanya untuk keperluan sipil.
UE menyambut baik komitmen Teheran pada JCPOA. UE memastikan tidak akan ikut jejak AS yang mundur dari JCPOA dan kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran.
Sebagai bukti komitmen pada JCPOA, sejumlah negara Eropa meluncurkan mekanisme perdagangan baru. Dalam mekanisme itu, transaksi tak menggunakan dollar AS. Mekanisme itu untuk menghindarkan perusahaan Eropa dari sanksi AS gara-gara berbisnis dengan Iran. AS memang mengancam akan memberikan sanksi pihak mana pun yang masih berbisnis dengan Iran.
Namun, mekanisme Eropa itu dikecam Iran. ”Setelah sembilan bulan penundaan dan perundingan, Eropa menciptakan mekanisme yang membatasi kapasitas (perdagangan) hanya untuk obat dan makanan,” kata seorang hakim terkemuka di Iran, Sadeq Amoli-Larijani.
Mekanisme itu dinilai mempermalukan Iran dan tak dapat diterima. Iran tak akan mau menegosiasikan program rudalnya demi mekanisme itu.
(AFP/REUTERS/RAZ)