ROMA, KAMIS - Lupakan Juventus sejenak yang masih tak tergoyahkan di puncak klasemen sementara Liga Italia. Di bawah Juventus, Napoli dan Inter Milan, yang menempati tiga besar, saat ini ada empat tim yang sedang berperang memperebutkan peringkat keempat untuk merebut tiket Liga Champions musim depan. Salah satunya, Lazio yang sudah menanti selama 12 tahun untuk kembali bertarung di kompetisi terelit di Benua Biru itu.
Lazio, AS Roma, dan Atalanta, sudah menjalani 22 laga dan masing-masing mengemas poin sama, yaitu 35 poin. Atalanta berada di peringkat lima, kemudian Roma peringkat enam, dan Lazio di peringkat tujuh. Ketiga tim itu punya kans menggusur AC Milan yang sekarang berada di peringkat empat dengan 36 poin. Dengan catatan, Milan kalah dari Cagliari, Minggu (10/2/2019).
Kesempatan pertama untuk melengserkan Milan dimiliki Lazio yang bakal menjamu Empoli, Jumat (8/2/2019) pukul 02.30 WIB di Stadion Olimpico. Kans tim “Biancocelesti” terbilang cukup besar karena Empoli merupakan tim papan bawah yang berada di depan pintu zona degradasi atau peringkat ke-17 dengan 18 poin.
Jika Lazio menang dan untuk sementara bisa menempati peringkat keempat, mereka telah menyalakan asa untuk kembali bertarung di Liga Champions musim depan. Adapun saat ini empat tim teratas di Liga Italia otomatis mendapat jatah untuk langsung tampil di fase grup Liga Champions musim depan. Pengalaman yang terakhir kali mereka rasakan pada musim 2007-2008.
Saat itu, Lazio berhasil masuk Grup C Liga Champions setelah melalui fase kualifikasi. Namun, perjalanan mereka langsung kandas karena finis di dasar klasemen grup yang dihuni Real Madrid, Olympiacos, dan Werder Bremen. Kegagalan itu melengkapi perjalanan mereka yang buruk musim itu di bawah asuhan pelatih Delio Rosi. Selain gagal di Liga Champions, Lazio saat itu juga finis di peringkat 12 Serie A, dan langkahnya di Piala Italia terhenti di babak semifinal.
Oleh karena itu, peluang yang muncul pada musim ini begitu berharga bagi klub ibukota Italia yang minim gelar seperti Lazio. Mereka baru dua kali menjuarai Liga Italia (tahun 1974 dan 2000). Gelar terbaru mereka adalah sebagai juara Piala Super Italia pada 2017.
Klub yang menjadi musuh abadi AS Roma ini juga memiliki perjalanan yang kurang mulus di level Eropa. Pencapaian terjauh mereka di Liga Champions adalah di babak perempat final pada 2000. Namun, mereka sudah tercatat dalam sejarah sebagai tim yang menjuarai ajang Piala Winner UEFA edisi terakhir pada 1999.
Masih terjal
Lazio memang punya kans untuk kembali ke Liga Champions musim depan. Meski demikian, perjalanan mereka masih sangat terjal. Tantangan besar bahkan sudah muncul menjelang laga kontra Empoli.
Melawan tim gurem semacam Empoli, Lazio dalam kondisi kelelahan. Mereka baru saja menghabiskan energi untuk mengalahkan Inter Milan pada laga perempat final Piala Italia, Kamis (31/1/2019) dan bersusah payah mengalahkan tim gurem lainnya, Frosinone, 0-1, Senin (4/2/2019).
Laga kontra Empoli seharusnya berlangsung pada akhir pekan. Namun, laga itu dimajukan karena Stadion Olimpico akan digunakan untuk pertandingan rugbi. “Para pemain saya sekarang kelelahan tetapi mental mereka masih bagus. Lagipula kami akan bermain di kandang dan kami ingin menang,” kata Pelatih Lazio Simone Inzaghi seperti dikutip laman La Repubblica.
Bagi Inzaghi, status Empoli sebagai tim peringkat bawah bukanlah keuntungan. Sebaliknya Empoli bakal memiliki motivasi tinggi agar tidak terdegradasi. Inzaghi melihat Empoli akan bermain dengan cepat dan memiliki lini tengah yang sangat kuat.
Kendala kedua adalah kondisi dua pemain kunci dalam mengatur serangan, sang striker Ciro Immobile dan gelandang Luis Alberto. Kedua pemain tersebut masih berjuang untuk pulih dari cedera dan Inzaghi masih terus memonitor kondisi mereka.
Kabar baiknya, Lazio kini punya pemain baru, Romulo, gelandang dari Brasil yang dibeli dari Genoa. “Dia (Romulo) bisa memahami permainan tim dengan cepat dan bisa menjadi solusi pada laga nanti (kontra Empoli),” kata Inzaghi.
Romulo pun senang karena dibeli Lazio pada momen yang tepat seperti sekarang ini. “Lazio memanggil saya untuk misi ini (merebut tiket Liga Champions musim depan). Kehadiran saya membuat pelatih memiliki banyak alternatif pemain ketika harus menghadapi badai cedera,” ujarnya seperti dilansir laman La Gazzetta dello Sport.
Apabila Romulo memulai debut pada laga nanti dan Lazio menang atas Empoli, perjuangan Lazio masih panjang. Bertarung melawan tim-tim seperti Roma, Milan, dan Atalanta butuh konsistensi tinggi. Mereka harus bisa menjaga momentum kemenangan di Serie A.
Hal ini tidak mudah karena Lazio juga masih berkompetisi di ajang Liga Europa. Sementara Milan dan Atalanta tinggal fokus di level domestik. Roma, meski sempat mengalami krisis dan juga fokus di Liga Champions musim ini, bisa saja bangkit setelah bisa menahan imbang Milan, 1-1, pada laga terakhir.
Awal Februari, seperti kata Inzaghi, masih terlalu dini untuk membayangkan finis di peringkat empat dan melaju ke Liga Champions musim depan. Fokus memenangi laga demi laga menjadi sangat penting agar musim ini mereka tidak lagi menjadi klub medioker di Italia.