SLEMAN, KOMPAS Fenomena ”air sungai ditelan bumi” di Kali Kuning, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, disebabkan lubang di lantai Bendung Samberembe.
Hal itu dijelaskan petugas pengamat pengairan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sumber Daya Air Wilayah Tengah Sleman, Wahyudi, Senin (11/2/2019) siang, di lokasi kejadian.
Beberapa hari ini, masyarakat dikagetkan video rekaman yang menunjukkan air di salah satu sungai di Sleman, yakni Kali Kuning, mengalir masuk ke sebuah lubang.
Video menyebar lewat berbagai kanal media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari para pengguna internet. Video juga dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitter-nya.
Dari pengecekan Kompas, lokasi peristiwa berada di aliran Kali Kuning di perbatasan Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, dan Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak.
Di lokasi itu terdapat sebuah bendung atau bangunan yang dibuat untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Bendung yang dinamai Bendung Samberembe itu dibangun tahun 1979 untuk mengalirkan air Kali Kuning ke wilayah pertanian masyarakat di sejumlah desa sekitarnya.
Menurut Wahyudi, peristiwa air tersedot ke bawah bukan disebabkan lubang di dasar Kali Kuning, melainkan karena ada lubang berukuran 4 meter x 4 meter di lantai Bendung Samberembe. Akibatnya, aliran air Kali Kuning mengalir ke bawah, merembes melewati dinding bendung.
Wahyudi menyatakan, lubang yang muncul sejak Jumat (8/2) itu kemungkinan karena usia bangunan bendung cukup tua sehingga lantai bendung tidak kuat menahan aliran air yang deras. Apalagi, wilayah Sleman dan sekitarnya dilanda hujan cukup deras sehingga debit air di sejumlah sungai, juga kali Kuning, meningkat.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sleman sedang memperbaiki dan menutup lubang lantai Bendung Samberembe. Hal itu harus segera dilakukan agar konstruksi bendung dan pasokan air ke wilayah pertanian milik masyarakat tidak terganggu.
Kepala Subbagian Tata Usaha UPT Pelayanan Sumber Daya Air Wilayah Tengah Sleman Harjaka menuturkan, perbaikan mesti dilakukan agar lubang tidak mengganggu konstruksi jembatan di dekat Bendung Samberembe. Jembatan itu menjadi jalur lalu lintas bagi para pengendara kendaraan bermotor.
Senin siang, Pemkab Sleman mengerahkan dua alat berat untuk memperbaiki lantai Bendung Samberembe. Petugas juga membangun tanggul untuk mengalihkan aliran air Kali Kuning agar tidak mengalir ke lubang di lantai bendung. (HRS)