Berada di utara Samudra Hindia, Laut Arab adalah bagian dari jalur sutra maritim yang penting bagi kawasan. Perlu upaya bersama menjaganya.
Diperlukan kerja sama strategis untuk menangkal ancaman maritim transnasional serta memastikan keselamatan, keamanan, dan stabilitas di kawasan Laut Arab dan sekitarnya. Ini salah satu poin hasil Latihan Angkatan Laut Multinasional ”AMAN 2019” yang berakhir Selasa (12/2/2019).
Latihan gabungan dengan melibatkan 45 negara ditutup dengan latihan fase laut, International Fleet Review. Pada fase ini, beberapa model latihan dan simulasi pengamanan maritim di Laut Arab diperagakan oleh 21 kapal dari 10 negara serta sejumlah pesawat dan helikopter. Latihan berlangsung sekitar 3 jam dalam cuaca cukup cerah meski angin sedikit kencang.
Selain dari Pakistan yang mengerahkan 10 kapal, Amerika Serikat, China, Inggris, Turki, Australia, Malaysia,
Sri Lanka, Oman, dan Italia masing-masing mengirim satu kapal perang untuk ambil bagian dalam latihan fase laut. China dan Malaysia masing-masing mengirim dua kapal.
Sesi fase laut itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi Pakistan, seperti Presiden Arif Avivi, Menteri Pertahanan Pervez Khattak, Panglima Militer Jenderal Zubair Mahmood Hayat, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Zafar Mahmood Abbasi, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa, dan beberapa tamu perwakilan negara lainnya. Mereka mengamati latihan dari tanker Angkatan Laut Pakistan, Moawin.
Kapal berbobot 17.000 ton, buatan Karachi Shipyard & Engineering Works Limited, Karachi, itu memasuki tugas aktif sejak empat bulan lalu. Moawin memiliki panjang 160 meter, dilengkapi dengan landasan helikopter, dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum 20 knot.
Lima latihan
Ada lima model latihan yang diperagakan, mulai dari pengisian bahan bakar di laut, penembakan roket, penembakan sasaran di permukaan laut, terbang lintas, hingga parade kapal sebagai penghormatan kepada tamu kehormatan. Latihan lawan pembajakan dibatalkan karena kondisi cuaca tidak mendukung.
Presiden Arif Avivi mengapresiasi besarnya jumlah peserta dan menekankan AMAN-19 bakal meretas jalan guna menciptakan kawasan yang lebih damai dan aman melalui usaha bersama semua pihak terkait. Avivi menekankan pentingnya kerja sama menangkal ancaman maritim transnasional serta memastikan keselamatan, keamanan, dan stabilitas kawasan. Dalam sesi terakhir, kapal-kapal peserta membentuk formasi tradisional ”AMAN” menandai persatuan dan harmoni untuk menjaga perdamaian.
Laut Arab merupakan salah satu jalur maritim terpenting di dunia. Berada di utara Samudra Hindia, Laut Arab menjadi penghubung antara Samudra Hindia menuju Teluk Persia dan Laut Merah melalui Selat Bab el-Mandeb di Teluk Aden. Bukan hanya Pakistan, dunia bergantung pada jalur transportasi maritim di kawasan Laut Arab dan sekitarnya.
Kepala Armada Pakistan Laksamana Madya Amjad Khan Niazi mengatakan, kawasan itu semakin penting dengan hadirnya Koridor Ekonomi Pakistan-China (CPEC) dan pembangunan pelabuhan laut dalam di Gwadar.
CPEC merupakan salah satu bagian Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI). Pelabuhan Gwadar bakal menjadi hub-industri kawasan, yang memberikan kemudahan akses bagi Asia Tengah, Afghanistan, Timur Tengah, dan Afrika.
”Angkatan Laut Pakistan yakin betul dengan pendekatan kolaboratif, bertekad kuat melaksanakan tanggung jawabnya memastikan keamanan maritim di kawasan yang sangat penting bagi keseluruhan masyarakat dunia ini,” kata