Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice, yang berarti ’Untuk Gereja dan Paus’, diterima oleh RAJ Sudjasmin dan Willem Adeboi. Mereka adalah dirigen dan organis Paduan Suara Santa Caecilia dari Gereja Katedral Jakarta. Penghargaan diserahkan oleh Uskup Agung Jakarta Monsinyur A Djajaseputra, SJ, mewakili Sri Paus.
Raden Adrianus Josephus (RAJ) Sudjasmin adalah pengaba dan komponis kelahiran Kalibawang, Kulon Progo, DI Yogyakarta, tahun 1913. Pada 1966 itu ia berpangkat komisaris besar polisi.
Dia juga ikut membentuk Korps Musik Kepolisian Negara pada 1947 di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Dia mulai memimpin Paduan Suara (PS) St Caecilia pada 1951.
Organis Gereja Katedral pada 1966 itu adalah Willem Adeboi yang saat itu berusia 57 tahun. Ketika itu dia telah bertugas selama 38 tahun sebagai organis. Adeboi menjadi organis di Katedral sampai 1980.
Paduan Suara St Caecilia pada 1965 genap berusia 100 tahun. Presiden Soekarno memberikan hadiah berupa organ. Paduan suara ini didirikan tahun 1865 oleh CGF van Arken dengan nama Roomsch Katholiek Zangervereeniging Caecilia.
Pada masa awal, PS Caecilia adalah paduan suara pria yang anggotanya kebanyakan adalah orang-orang Belanda di Batavia. St Caecilia digunakan sebagai nama kelompok paduan suara karena Santa Caecilia adalah santa pelindung musisi. PS Caecilia pernah tampil pada misa malam Natal di Basilika Santo Petrus di hadapan Paus Pius XI pada perayaan seabadnya,
Pro Ecclesia et Pontifice, nama penghargaan dari Paus Paulus VI, diberikan untuk pihak yang berjasa kepada gereja dan Paus. Penghargaan berupa medali itu mulai diberikan Paus Leo XIII pada 1888. Medali seperti itu pula yang diberikan Paus untuk PS St Caecilia.
Dikatakan oleh Uskup, konsili Vatikan menganggap paduan suara gereja sebagai sesuatu yang esensial dalam ibadah gereja. Oleh karena itu, umat diharapkan mencurahkan jiwa untuk penyelenggaraannya. (XAR)